Bos Bapanas Usul HET Beras SPHP Naik tapi Ditolak

Bos Bapanas Usul HET Beras SPHP Naik tapi Ditolak

JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengaku mengusulkan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras SPHP Bulog. Namun, usulan tersebut ditolak dalam rapat koordinasi (rakor) Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan.

Arief menjelaskan kenaikan HET beras SPHP yang diusulkan sebesar Rp1.000 per kilogram (kg), dari yang awalnya Rp12.500 per kg menjadi Rp13.500 per kg.

Lebih lanjut, Arief mengatakan usulan tersebut disampaikan berkaca pada harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) yang sudah mengalami kenaikan menjadi Rp6.500 per kg.

“Jadi saya mengusulkan harusnya kalau GKP naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kg, maka beras Bulog yang dilepas harganya juga dinaikkan. Nah, hasil rakortas (rapat koordinasi terbatas) bilang ‘Pak Arief enggak usah’. Jadi tidak ada kenaikan untuk seluruh beras Bulog,” ujar Arief usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus.

Kata Arief, Perum Bulog membeli beras dengan harga mahal, kemudian dijual dengan harga murah. Tentunya, kata Arief, akan memengaruhi subsidi yang dikeluarkan pemerintah.

“Jadi Bulog itu belinya mahal, jualnya murah. Itu berapapun angkanya akan mempengaruhi subsidi yang dikeluarkan pemerintah. Kalau pemerintah dalam rakortas, Kemenkeu menyetujui, ya enggak apa-apa dong,” kata Arief.

Meski harga beras SPHP tak naik, Arief bilang pemerintah menetapkan HET beras medium (non-SPHP) naik menjadi Rp13.500 per kg dari Rp12.500 per kg.

Arief bilang kenaikan HET beras medium ini tidak bisa dihindari. Sebab, sudah tidak memungkinkan ketika HPP GKP naik menjadi Rp6.500 per kg.

“Karena sudah enggak memungkinkan dengan harga GKP Rp6.500, apalagi seperti hari ini sudah ada yang di atas Rp7.000, harga mediumnya Rp12.500. Jadi pemerintah meng-adjust menjadi Rp13.500,” ucap Arief.

Terpisah, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani memastikan perusahaannya tetap menjual beras SPHP dengan harga Rp12.500 per kg, meski HET beras medium naik.

“Tetap Rp12.500 per kg, tidak boleh dinaikkan. Karena masyarakat sudah susah sekarang, jangan dinaikkan lagi,” kata Rizal.