JAKARTA – Gelombang demonstrasi yang sering terjadi di berbagai kota Indonesia yang tidak hanya menguji ketahanan sosial dan politik, tapi juga membuat banyak orang cemas soal keamanan keuangan.
Pertanyaannya, di mana sebaiknya kita menyimpan uang agar tetap aman di tengah situasi penuh ketidakpastian? Berikut beberapa langkah bijak yang bisa Anda lakukan, seperti dilansir dari laman CNN.
1. Amankan Pekerjaan Sejak Dini
Pasar kerja masih kuat saat ini, tapi kondisi bisa cepat berubah jika gejolak makin sering. Selalu menjaga kestabilan dengan memperkuat sumber penghasilan utama.
“Kalau belum bekerja, atau ingin posisi yang lebih baik, sekarang saat yang tepat memanfaatkan pasar kerja yang sangat kuat,” ujar Mari Adam, perencana keuangan bersertifikat.
2. Siapkan Dana Tunai Jangka Pendek
Punya cadangan likuid adalah kunci. Dana darurat, deposito, atau reksa dana pasar uang bisa menutup kebutuhan hidup ketika krisis datang.
“Simpan setidaknya setahun biaya hidup di luar portofolio investasi, dan tambah obligasi jangka pendek 2–4 tahun agar bisa melewati masa sulit,” tutur Rob Williams, Direktur Pelaksana perencanaan keuangan untuk Schwab Center for Financial Research.
3. Jangan Panik karena Berita
Kabar soal harga naik atau demo memanas memang bikin cemas. Tapi keputusan finansial yang dibuat karena panik justru berbahaya.
“Melakukan perubahan drastis di tengah ketidakpastian biasanya hanya akan disesali,” ujar Kepala Investasi Liberty Wealth Advisors, Don Bennyhoff.
Sejarah menunjukkan pasar selalu punya cara untuk pulih. Tenang bukan berarti pasif, tapi memberi ruang agar keputusan tetap rasional.
4. Tetap Tenang, Lakukan yang Terbaik, Lalu Ikhlaskan
Keamanan finansial adalah soal konsistensi dan disiplin. Mari Adam mengatakan jangan biarkan perasaan soal ekonomi mengganggu rencana jangka panjang. Tetap berinvestasi dan disiplin. Sejarah membuktikan prediksi pasar sering meleset.
“Kumpulkan fakta, ambil keputusan terbaik sesuai tujuan pribadi. Setelah itu, lepaskan,” ucap Adam.
Kita tidak bisa mengendalikan pasar, tapi bisa mengendalikan sikap sendiri.
5. Evaluasi Toleransi Risiko
Apakah Anda lebih suka aman meski imbal hasil kecil, atau siap menghadapi risiko demi potensi hasil besar?
“Ada banyak definisi risiko. Uang di tabungan aman, tapi daya beli bisa terkikis inflasi. Kadang, imbal hasil kecil tapi bikin tidur nyenyak lebih penting,” tutur Bennyhoff.
“Dalam jangka panjang, orang lebih aman jika kekayaannya bisa bertumbuh.” tambahnya.
Tidak ada strategi yang benar atau salah, yang penting sesuai dengan tujuan dan ketenangan hati Anda.
