Kronologi Pemusnahan Amunisi di Garut yang Tewaskan 11 Orang

Kronologi Pemusnahan Amunisi di Garut yang Tewaskan 11 Orang

Surabaya (beritajatim.com) – Tragedi memilukan terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut pada Senin, (12/5/2025) pagi tadi. Saat proses pemusnahan amunisi usang oleh aparat keamanan justru memakan korban jiwa. Ledakan susulan yang tidak terduga menyebabkan 11 orang tewas dan sejumlah lainnya mengalami luka serius.

Kronologi Tragedi Pemusnahan Bom Kadaluarsa di Garut

Peristiwa memilukan tersebit berlangsung pada Senin pagi, sekitar pukul 09.00 hingga 10.00 WIB, di pesisir Pantai Cibalong, lokasi yang dipilih untuk pemusnahan bahan peledak kedaluwarsa. Awalnya, proses pemusnahan amunisi kadaluarsa berjalan lancar dan terkendali. Namun setelah ledakan utama selesai, situasi berubah menjadi tragis.

Sejumlah warga yang penasaran dan tidak memahami bahaya sisa bahan peledak, langsung mendekati lokasi ledakan untuk mengumpulkan selongsong peluru dan serpihan logam bekas amunisi. Diketahui, selongsong amunisi tersebut memiliki nilai ekonomi karena terbuat dari logam seperti kuningan dan besi.

Menurut kesaksian warga yang diunggah melalui media sosial, termasuk akun Instagram @imron_maulana126, tindakan warga yang mengabaikan protokol keselamatan itu menjadi penyebab utama jatuhnya korban.

“Sayangnya tidak mempedulikan keselamatan, begitu amunisi diledakkan warga langsung memburu pistom bekas dan kuningan. Ternyata masih ada amunisi yang telat meledak,” tulisnya.

Ledakan kedua yang berasal dari bahan peledak yang belum sepenuhnya hancur pun tak terhindarkan. Ledakan ini lebih dahsyat karena mengenai kerumunan warga yang sedang mencari serpihan logam. Korban langsung dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk. Dari data sementara, 13 orang menjadi korban ledakan, dan 11 di antaranya dipastikan meninggal dunia.

Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan identifikasi terhadap para korban. Beberapa jasad ditemukan dalam kondisi mengenaskan, menyulitkan proses pendataan. Aparat keamanan pun terus menyelidiki mengapa ledakan susulan bisa terjadi dan apakah ada kelalaian dalam pengamanan area pemusnahan. [fyi/aje]