MRT Prioritaskan Kerja Sama dengan Industri Lokal Dibanding Impor – Page 3

MRT Prioritaskan Kerja Sama dengan Industri Lokal Dibanding Impor – Page 3

Sejauh ini, MRT Jakarta belum memiliki rekanan pengusaha lokal yang langsung berpartner untuk membangun proyek bersama. Padahal dia meyakini, selain harga yang lebih kompetitif ketimbang impor, industri lokal juga mampu bersaing dengan luar negeri.

“Jadi kadang itu kan isunya ya lokalnya tidak ada yang produksi. Contoh traffic deck seperti Harmoni di atas kanal saja, baja traffic deck itu saja kita tidak ada yang produksi, jadi kayak gini kan bisa dibayangkan dan nanti di jalur east-west itu akan ada sangat banyak kebutuhan traffic deck seperti itu,” ungkap Riska.

“Bayangkan kalau itu harus diimpor yang banyak! kan mahal juga ya!,” seru dia.

Karena itu, Riska memastikan MRT Jakarta terus membuka kemungkinan untuk dapat menjajaki dengan perusahaan industri dalam negeri. Dia berharap, ada perusahaan lokal yang dapat memenuhi standar dibutuhkan untuk pembangunan proyek MRT.

“Kita akan coba jajaki, jadi memang sekarang masih di tahap market surveillance itu untuk kita identifikasi market itu ada siapa aja, potensial vendornya, atau yang bisa menjadi supplier, sub con. Kita punya bukunya, kita punya log book istilahnya ya, sekarang ini tuh kapasitasnya apa, dan kita petakan kebutuhan konsumsi kita mungkin akan seperti apa,” tutupnya.