Kediri (beritajatim.com) – Tidak seperti anak seusianya, M Haidar Habibullah (12) justru memanfaatkan hari libur untuk mendaki gunung, menanam pohon, hingga memulung sampah yang ada di atas Gunung Klotok Kediri, Senin (12/5/2025) kemarin.
Biasanya, anak seusia Haidar memanfaatkan hari libur untuk bermain atau bersantai di rumah saja, tapi siswa kelas 6 SD Mambaul Hisan itu justru memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
“Mending naik gunung, asyik sambil tanam pohon. Tapi banyak sampah plastik yang kata guruku terurainya lama, bisa merusak hutan,” katanya saat ditanya mengapa memilih mendaki gunung dan memulung sampah.
Dia bersama beberapa orang yang tergabung dalam Yayasan Langkah Bumi Indonesia, sebagai kelompok masyarakat yang konsen pada lingkungan, memanfaatkan hari libur pada tanggal 12 Mei 2025 untuk menanam pohon di atas Gunung Klotok Kediri.
Sekelompok pemuda menanam pohon trembesi di Gunung Klotok Kediri. [Isnan/Beritajatim.com]Kegiatan menanam pohon ini bukan pertama kalinya, tapi sudah sering mereka lakukan. Kali ini mereka menanam sebanyak 250 pohon trembesi yang disebar ke berbagai titik di atas gunung tersebut.
Namun melihat banyaknya sampah yang tercecer di Gunung Klotok, mereka tergerak untuk memulungnya, meskipun sampah-sampah tersebut bukan milik mereka. Mereka berhasil mengumpulkan sekantong plastik besar sampah plastik yang tercecer di atas gunung.
“Tadi sudah nanam pohon banyak banget, sekarang sambil pulang kita mengambili sampah. Biar gunungnya bersih,” katanya.
Suasana Gunung Klotok saat liburan terpantau ramai pendaki yang naik ke atas gunung, baik yang bermalam di puncak maupun yang hanya tektok saja.
Namun ramainya pengunjung dan pendaki ini justru membuat Gunung Klotok darurat sampah. Berdasarkan pantauan Beritajatim.com di lokasi, banyak sampah-sampah plastik yang ditinggalkan para pendaki.
Utamanya sampah botol plastik bekas minuman, styrofoam bekas makanan, plastik kresek, hingga kemasan sachet camilan yang banyak berserakan di puncak dan sepanjang jalur pendakian.
Ketua Yayasan Langkah Bumi Indonesia Yusron Khoirul Anam menyayangkan kondisi tersebut. Para pendaki yang harusnya menjadi penjaga lingkungan, malah menyumbang kerusakan Gunung Klotok.
“Tolong kepada para pendaki untuk tidak meninggalkan sampah sekecil apa pun di atas gunung. Kalau tidak bisa, mending tidak usah naik gunung,” katanya.
Tak hanya itu, berbagai sampah plastik tersebut juga berserakan mengotori di bawah gunung. Meskipun, sebetulnya sudah tertempel tulisan larangan untuk membuang sampah di lokasi itu. [ian/aje]
