“Pada paruh kedua tahun 2025, tensi mulai mereda setelah AS dan sejumlah negara mitra menyepakati penurunan tarif impor, termasuk menjadi 19 persen untuk Indonesia, serta membaiknya situasi geopolitik,” ujarnya.
Prospek Ekonomi Global dan Domestik Membaik
Membaiknya situasi perdagangan internasional mendorong International Monetary Fund (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3 persen pada 2025 dan 3,1 persen pada 2026, naik dari perkiraan sebelumnya 2,8 persen dan 3 persen.
“Sejalan dengan itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik juga direvisi meningkat menjadi 4,8 persen pada 2025–2026 dari sebelumnya 4,7 persen,” ujarnya.
OJK menilai perbaikan outlook ekonomi ini akan memperluas ruang perbankan untuk menyalurkan kredit, khususnya pada sektor produktif berbasis ekspor seperti pertambangan dan perkebunan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit investasi yang telah tumbuh signifikan 12,42 persen yoy pada Juli 2025.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4729966/original/074920500_1706586460-taro-ohtani-5T5zmIqs0AM-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)