YOGYAKARTA – Mengenal kopi decaf menjadi langkah tepat bagi pecinta kopi yang ingin tetap menikmati rasa khas tanpa efek berlebih dari kafein. Kopi decaf menawarkan sensasi dan aroma yang sama, namun lebih bersahabat bagi tubuh.
Awalnya, banyak orang ragu mencoba kopi tanpa kafein karena khawatir kehilangan kenikmatan aslinya. Padahal, teknologi pengolahan modern membuat kopi decaf tetap menghadirkan cita rasa autentik.
Kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia, dan tingginya kadar kafein menjadi salah satu alasan utamanya. Kafein bekerja sebagai stimulan alami yang memberi rasa berenergi.
Masalahnya, tidak semua orang ingin atau bisa mengkonsumsi kafein berlebih. Karena itu, kopi tanpa kafein atau decaf semakin diminati dan kini tersedia luas di pasaran.
Mengenal Kopi Decaf
Dilansir dari laman The University of Queensland, menghilangkan kafein dari biji kopi tanpa mengurangi aroma dan rasanya bukanlah hal mudah. Proses ini dilakukan pada biji kopi hijau (belum disangrai) dengan memanfaatkan sifat kafein yang larut dalam air.
Ada tiga metode utama menghilangkan kafein, pertama menggunakan pelarut kimia, karbon dioksida cair (CO₂), atau air dengan filter khusus. Proses tambahan inilah yang membuat kopi decaf biasanya lebih mahal.
Metode berbasis pelarut adalah yang paling sering digunakan karena biayanya lebih murah. Ada dua cara yaitu:
Metode langsung, yaitu biji kopi dikukus lalu direndam berulang kali dalam pelarut kimia untuk mengikat kafeinMetode tidak langsung, yaitu kafein diekstrak dari air rendaman kopi, lalu air bebas kafein tersebut dikembalikan lagi ke biji agar rasa terserap kembali.
Meski ada kekhawatiran soal pelarut kimia, lembaga pangan internasional memastikan sisa bahan pada biji hampir tidak ada.
Sementara itu, metode non-pelarut lebih alami, menggunakan CO₂ bertekanan tinggi atau proses air (Swiss Water Process). Pada metode air, larutan kopi disaring dengan karbon aktif untuk memisahkan kafein, lalu digunakan kembali untuk merendam batch baru. Hasilnya, kopi bebas kafein dengan cita rasa tetap terjaga.
Baca juga artikel yang membahas Menguak Sejarah Americano: Kisah Inspirasi dari Perang Dunia II
Apakah kopi decaf benar-benar bebas kafein?
Sayangnya, kopi decaf tidak sepenuhnya bebas kafein. Sebagian kecil tetap tertinggal meski jumlahnya sangat minim. Untuk menyamai kadar kafein dalam satu cangkir kopi biasa, Anda harus minum lebih dari sepuluh cangkir kopi decaf.
Apakah rasanya berbeda?
Sebagian orang merasakan perbedaan rasa, namun hal ini tergantung metode pengolahannya, beberapa senyawa aroma ikut hilang bersama kafein. Selain itu, kafein berperan dalam memberi rasa pahit pada kopi. Jadi ketika kafein dihilangkan, tingkat kepahitannya pun berkurang.
Apakah manfaat kesehatannya sama?
Menariknya, manfaat kesehatan kopi decaf mirip dengan kopi berkafein. Riset menunjukkan konsumsi decaf dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2, beberapa jenis kanker, hingga kematian dini.
Bahkan, kopi decaf juga dikaitkan dengan manajemen berat badan yang lebih baik. Umumnya, tiga cangkir kopi decaf per hari sudah cukup memberi manfaat.
Meski begitu, kunci utamanya tetap ada pada pola hidup seimbang. Kopi, baik decaf maupun biasa, akan memberi manfaat terbaik bila dikonsumsi secara wajar dan diiringi gaya hidup sehat.
Selain pembahasan mengenai mengenal kopi decaf, ikuti artikel-artikel menarik lainnya di VOI, untuk mendapatkan kabar terupdate jangan lupa follow dan pantau terus semua akun sosial media kami!
