Baik untuk menabung dana darurat maupun menambah investasi pensiun, para ahli menyebut bahwa bagian tersulit sering kali adalah memulai, apalagi jika terasa sudah terlambat.
Namun, menurut Jake Martin, perencana keuangan bersertifikat asal Ohio, memulai terlambat tetap lebih baik daripada tidak memulai sama sekali.
Ia bersama sejumlah ahli memberikan tiga langkah penting agar kembali ke jalur keuangan sehat.
1. Padamkan “Kebakaran Finansial”
Sebelum fokus ke tabungan jangka panjang, dahulukan memadamkan kebakaran finansial, kata Martin. Utang berbunga tinggi seperti kartu kredit atau pinjaman harian (payday loans) harus dilunasi lebih dulu.
“Bunga pinjaman semacam ini biasanya di atas 15%, sehingga sangat membebani keuangan dan tujuan pensiun Anda,” jelasnya.
Paul Gaudio, perencana keuangan di Boston, menambahkan bahwa utang kartu kredit harus selalu jadi prioritas untuk dilunasi. Sementara itu, pinjaman seperti utang mahasiswa atau hipotek perlu dikelola lebih strategis.
Menurutnya, utang jenis ini umumnya memiliki bunga lebih rendah sehingga bisa lebih bijak jika tetap membayar cicilan minimum, lalu mengalokasikan dana ekstra ke investasi.
2. Bangun Dana Darurat
Setelah utang terkontrol, langkah berikutnya adalah membangun dana darurat setara tiga hingga enam bulan biaya hidup. Dengan begitu, jika terjadi kehilangan pekerjaan atau tagihan medis mendadak, Anda tidak kembali terjebak utang, ujar Martin.
Dana darurat sangat penting karena dapat membantu menghindari ketergantungan pada kartu kredit berbunga tinggi ketika hal tak terduga terjadi, tambahnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5059787/original/079044700_1734754438-1734750872981_tips-menabung-gaji-3-juta.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)