LMI Pasuruan Gandeng Posyandu Logowok Cegah Stunting, 60 Balita Terima Asupan Gizi Tambahan

LMI Pasuruan Gandeng Posyandu Logowok Cegah Stunting, 60 Balita Terima Asupan Gizi Tambahan

Pasuruan (beritajatim.com) – Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) LMI Pasuruan menunjukkan kepedulian terhadap pencegahan stunting dengan menggandeng Posyandu Desa Logowok, Kecamatan Pohjentrek. Kegiatan bertajuk “Posyandu Bersama” ini melibatkan sekitar 100 warga dari berbagai kelompok usia dan difokuskan pada peningkatan kesadaran gizi serta pemantauan kesehatan.

Sebanyak 60 balita mendapatkan tambahan asupan gizi berupa rice bowl, susu kedelai, roti, dan buah-buahan sebagai bentuk intervensi dini untuk menekan angka stunting di wilayah tersebut.

Kepala Puskesmas Pohjentrek, dr. Dian Megawati, mengapresiasi kolaborasi antara lembaga sosial dan masyarakat dalam mendukung layanan kesehatan ibu dan anak. “Pencegahan stunting adalah program prioritas kami, dan sinergi ini sangat efektif dalam mendukung layanan kesehatan ibu dan anak,” ungkapnya, Kamis (15/5/2025).

Ia menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menciptakan generasi sehat sejak dini. “Harapannya, masyarakat semakin sadar akan pentingnya gizi dan kontrol kesehatan rutin,” ujarnya.

Ketua Posyandu Desa Logowok, Ibu Lauraita, turut menyampaikan terima kasih atas perhatian LMI Pasuruan terhadap upaya pencegahan stunting. Ia menyebut kegiatan ini menjadi semangat baru bagi kader posyandu untuk terus bergerak aktif.

“Kami sangat senang dan terharu, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam upaya pencegahan stunting,” kata Lauraita. Ia juga menyatakan komitmennya untuk meningkatkan penyuluhan dan deteksi dini kasus stunting di lingkungan desa.

Perwakilan LMI Pasuruan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program jangka panjang dalam peningkatan kesehatan masyarakat. “Kolaborasi seperti ini adalah wujud nyata kontribusi kami terhadap generasi masa depan yang sehat,” jelasnya.

LMI juga berencana mengembangkan program serupa di berbagai desa lain di wilayah Kabupaten Pasuruan. Mereka berharap pendekatan berbasis komunitas ini dapat memperluas dampak positif dan mempercepat penurunan angka stunting di daerah.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa penanggulangan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Dengan dukungan masyarakat dan semua pihak, target mencetak generasi bebas stunting diyakini bisa tercapai. [ada/beq]