JAKARTA – Sebanyak 78.989 Unit Jeep Wrangler terpaksa harus ditarik kembali dikarenakan sistem pemantauan tekanan ban yang mungkin tidak memberikan peringatan yang memadai kepada pengemudi. Bahkan, kabelnya bisa terjepit dan membuat lampu peringatan tidak menyala sebagaimana mestinya.
Mengutip dari laman Carscoops, Kamis, 21 Agustus, berdasarkan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), FCA US membuka penyelidikan Oktober lalu untuk mencari tahu mengapa lampu peringatan tekanan ban menyala di beberapa Wrangler.
Penyelidikan ini berlangsung selama berbulan-bulan, tetapi pada bulan Juli tahun ini, mereka (Jeep) akhirnya menemukan masalah teknis yang dapat mengakibatkan kabel terjepit.
Jika ditelusuri lebih lanjut, kabel antena remote start dapat terjepit di bawah braket retractor sabuk pengaman belakang kiri, yang dapat mengakibatkan sistem tidak dapat mendeteksi tekanan ban rendah. Jika ini terjadi, lampu peringatan tekanan ban akan menyala.
Jeep memutuskan untuk melakukan penarikan kembali (recall) dan hal ini berdampak pada 78.989 unit Wrangler dari model tahun 2024 dan 2025. Namun, Jeep meyakini hanya 1 persen dari kendaraan yang ditarik memiliki cacat tersebut, yang setara dengan sekitar 790 unit.
Sebagai bagian dari penarikan kembali, pemilik akan diinstruksikan untuk membawa kendaraan ke dealer. Sesampainya di sana, teknisi akan memeriksa kabel antena remote start dan menggantinya, jika perlu.
Pemberitahuan kepada pemilik diperkirakan akan dikirimkan awal bulan depan, dan segera periksa kendaraan untuk segera ditangani dengan baik dan tidak menimbulkan masalah baru.
