JAKARTA – Saat musim panas tiba atau matahari sedang terik-teriknya, banyak orang berlindung dengan membawa payung. Tapi tahukah Anda, tidak semua payung mampu melindungi dari paparan sinar matahari yang berbahaya.
Memilih payung yang tepat bisa jadi langkah penting untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah dampak buruk sinar UV.
“Banyak orang pikir semua payung sama, padahal yang benar-benar bisa lindungi dari sinar matahari itu payung khusus UV,” kata Dr. Helen He, Co-Director di Mount Sinai-Clinique Healthy Skin Dermatology Center, dikutip dari laman New York Post.
Di beberapa negara, termasuk Indonesia, penggunaan payung saat cuaca cerah sudah menjadi kebiasaan umum. Tidak hanya untuk menghindari kulit gosong, tapi juga mencegah penuaan dini, bintik hitam, hingga kanker kulit.
“Orang membawa payung di hari panas bukan karena ikut-ikutan, tapi karena mereka sadar pentingnya perlindungan dari sinar matahari,” jelas Dr. He.
Sinar ultraviolet (UV) dari matahari memang bisa membantu tubuh memproduksi vitamin D. Jika terlalu sering terpapar tanpa perlindungan, risikonya besar. Mulai dari kulit terbakar, muncul flek hitam, hingga kanker kulit.
Payung UV adalah payung yang dirancang khusus untuk memblokir sinar matahari. Biasanya terbuat dari kain yang rapat dan memiliki lapisan khusus anti-UV.
“Kalau ingin membeli payung untuk cuaca panas, cari yang punya label UPF 50+. Itu artinya payung tersebut bisa memblokir lebih dari 98% sinar UV,” kata Dr. He.
Warna juga berpengaruh. Dalam sebuah penelitian dari Emory School of Medicine, payung berwarna hitam terbukti paling efektif menahan sinar UV, hingga mencapai 90%.
Sedangkan payung putih atau warna terang lainnya, justru memberikan perlindungan yang jauh lebih sedikit.
“Kalau suka payung warna cerah, pilih yang bagian dalamnya dilapisi warna hitam atau perak,” saran Dr. He.
Meski payung UV bisa sangat membantu, tetap saja tidak memberikan perlindungan total. Sinar UV bisa memantul dari permukaan seperti aspal, air, atau pasir, dan tetap mengenai kulit kita meski sudah berada di bawah bayangan payung.
“Payung hanya efektif melindungi dari sinar langsung dari atas. Tapi sinar matahari bisa datang dari segala arah,” ujar Dr. He.
Oleh karena itu, ia menyarankan untuk tetap menggunakan perlindungan tambahan seperti sunscreen, baju berlengan panjang, dan topi lebar. Selain itu, hindari keluar rumah saat matahari sedang sangat terik, yaitu antara pukul 10 pagi sampai 3 sore.
“Saya selalu ingatkan pasien saya, kalau kamu bisa melihat matahari, itu artinya matahari juga bisa melihat kamu,” tuturnya.
Salah satu kesalahan paling umum adalah tidak memakai sunscreen atau lupa mengaplikasikannya kembali.
“Gunakan sunscreen seukuran koin lima ratusan untuk wajah dan satu gelas kecil untuk seluruh tubuh,” kata Dr. He.
“Dan jangan lupa aplikasikan lagi setiap dua jam, apalagi kalau kamu berkeringat atau berenang,” lanjutnya.
Untuk pemilik kulit gelap atau yang rentan dengan masalah pigmentasi seperti melasma, sunscreen jenis mineral yang berwarna bisa jadi pilihan terbaik.
“Jenis ini bukan cuma melindungi dari UV, tapi juga dari cahaya tampak yang bisa memicu flek hitam,” tambahnya.
Jangan asal ambil payung saat keluar rumah di tengah terik. Pilih yang benar-benar dirancang untuk perlindungan matahari, bukan hanya agar tak kepanasan, tapi juga untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang.
“Ingat, perlindungan terbaik adalah kombinasi, yaitu payung, sunscreen, pakaian pelindung, dan kesadaran waktu.” pungkas Dr. He.
Dengan perlindungan yang tepat, Anda tetap bisa tampil keren dan nyaman, tanpa harus mengorbankan kesehatan kulit.
