HUT ke-80 RI, Pertagas Tegaskan Komitmen Jadi Penggerak Industri Nasional

HUT ke-80 RI, Pertagas Tegaskan Komitmen Jadi Penggerak Industri Nasional

JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas), yang berada di bawah Subholding Gas Pertamina, terus memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung laju pertumbuhan ekonomi dengan menghadirkan infrastruktur energi untuk memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri.

Direktur Utama Pertagas, Indra P. Sembiring, menegaskan bahwa perusahaan senantiasa berperan aktif dalam pengembangan industri nasional melalui pembangunan jaringan penyaluran gas ke sejumlah kawasan ekonomi khusus.

“Di momentum peringatan HUT ke-80 RI ini, Pertagas berkomitmen menjadi penggerak utama bagi tumbuhnya industri nasional,” ujar Indra dalam pernyataannya di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 16 Agustus.

Dia menyampaikan melalui penyaluran gas di berbagai kawasan ekonomi khusus, pihaknya tidak hanya menjaga pasokan energi, tetapi juga secara aktif mendukung program pemerintah dalam mendorong hilirisasi industri dalam rangka memperkuat perekonomian nasional.

Dia menyebutkan sepanjang 2024, penyaluran gas bumi sebesar 560.523 juta Standar Kaki Kubik (MMSCF) dengan mayoritas pasokan gas tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan sektor kelistrikan, sektor pupuk, dan sektor industri strategis nasional.

Pertagas secara nyata mengelola dan mengembangkan infrastruktur untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia di antaranya di KEK Arun Lhokseumawe, Pertagas mengoperasikan LNG Receiving and Regasification Terminal untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan industri di Lhokseumawe.

Lebih lanjut, LNG yang dilakukan regasifikasi dialirkan melalui pipa transmisi Arun-Belawan-KIM-KEK untuk supply gas kepada PT PLN Belawan serta sektor industri di Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mengkei.

Selain itu, Pertagas juga menjadi tulang punggung pasokan gas untuk industri pupuk nasional di Sumatera Selatan (Pusri), Jawa Barat (Pupuk Kujang), Jawa Timur (Petrokimia Gresik/PKG), dan Kalimantan (Pupuk Kaltim/KT).

Di Pulau Jawa, Pertagas melaksanakan pengelolaan operasional Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem) milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang berperan vital dalam menyalurkan gas ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Kendal (KIK).

Berdasarkan data Kementerian ESDM, proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 yang dioperasikan Pertagas di Kendal dan Batang sekitar 40 industri.

“Ketersediaan infrastruktur gas yang andal adalah kunci untuk mempercepat geliat industri nasional dengan menyalurkan pasokan gas bumi ke berbagai kawasan industri dan sektor strategis,” imbuh Indra.

Corporate Secretary PT Pertamina Gas Sulthani Adil Mangaturn menambahkan pihaknya terus berperan aktif mewujudkan penyaluran energi yang andal, memperkuat industri nasional, membuka lapangan kerja, dan berkontribusi dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dia menegaskan hal itu sejalan dengan tema Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang mengangkat tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Menurutnya, sebagai perusahaan midstream di sektor energi, Pertagas bertekad mengembangkan dan mengelola infrastruktur energi yang andal dan efisien dengan teknologi tepat guna untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan global.