Prabowo Harap Pembahasan RAPBN 2020 Dilakukan dengan Semangat Gotong Royong Nasional 15 Agustus 2025

Prabowo Harap Pembahasan RAPBN 2020 Dilakukan dengan Semangat Gotong Royong
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 Agustus 2025

Prabowo Harap Pembahasan RAPBN 2020 Dilakukan dengan Semangat Gotong Royong
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Prabowo Subianto mengharapkan agar pembahasan rancangan undang-undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan nota keuangan tahun 2026, bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bisa berjalan konstruktif.
Hal itu disampaikan Presiden Prabowo dalam pidato Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dalam Sidang Pembukaan Masa Sidang DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Menurut Prabowo, pembahasan itu penting dilakukan dengan konstruktif demi tercapainya cita-cita negara Indonesia menjadi bangsa yang adil dan makmur.
“Besar harapan kami pembahasan RAPBN tahun 2026 dapat dilakukan secara konstruktif dalam semangat gotong royong demi tercapainya cita-cita Indonesia merdeka, berdaulat, adil, dan makmur,” kata Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan, pemerintah menargetkan pendapatan negara tahun 2025 sebesar Rp 3.147,7 triliun.
Dengan rincian, belanja negara sebesar Rp 3.786,5 triliun. Lalu, defisit sebesar Rp 638,8 triliun atau 2,48 persen dari PDB (Pendapatan Domestik Bruto).
Kemudian, dalam pemaparannnya, Prabowo menyebut, pendapatan negara tersebut dialokasikan untuk delapan bidang, yakni ketahanan pangan, ketahanan energi, Makan Bergizi Gratis (MBG), pendidikan, dan kesehatan.
Selanjutnya, untuk desa, koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Lalu, pertahanan semesta, serta akselerasi Investasi, perdagangan dan perumahan.
Lebih lanjut, dalam RAPBN dan nota keuangan 2026, Prabowo mengatakan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2026 mencapai 5,4 persen atau lebih, dan tingkat inflasi terkendali di level 2,5 persen.
“Pertumbuhan ekonomi tahun 2026 ditargetkan mencapai 5,4 persen atau lebih. Inflasi terkendali di level 2,5 persen, suku bunga SBN (Surat Berharga Negara) di Kisaran 6,9 persen. Nilai tukar berada di kisaran Rp 16.500,” kata Prabowo.
Dengan target pertumbuhan ekonomi yang optimis tersebut, pemerintah juga mengharapkan tingkat pengangguran terbuka turun ke 4,44 persen hingga 4,96 persen.
Kemudian, angka kemiskinan tahun 2026, turun ke 6,5 persen sampai 7,5 persen. Lalu, indeks gini rasio turun ke 0,377 sampai 0,38 persen.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.