JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melihat bahwa Indonesia terus bergerak ke arah penggunaan transportasi ramah lingkungan dan ini dapat menjadi peluang strategis.
Melalui akun Instagram resminya @danantara.indonesia, dalam sepanjang tahun 2024, jumlah kendaraan listrik di Indonesia telah melampaui angka 43 ribu unit.
Mengacu pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Danantara, lonjakan jumlah kendaraan listrik terjadi cukup drastis dalam kurun waktu lima tahun terakhir dimana pada tahun 2020, tercatat hanya ada 125 unit kendaraan listrik yang beroperasi di jalanan Indonesia.
“Di Indonesia tren ini semakin nyata dari hanya 125 unit EV yang mengaspal pada 2020, melonjak jadi lebih dari 43.000 unit di 2024,” tulisnya dalam unggahannya, dikutip Minggu, 10 Agustus.
Adapun, Danantara Indonesia turut mendorong ekosistem konektivitas yang berkelanjutan bersama dengan perusahaan dalam pengelolaannya seperti PLN, Pertamina, MIND ID dari penyediaan bahan baku, pengembangan baterai, hingga pembangunan infrastruktur SPKLU
“Ini lah langkah menuju industri hijau dan masa depan rendah emisi,” tulisnya.
Secara lebih rinci, kontribusi BUMN mencakup seluruh rantai dari industri kendaraan listrik yaitu di sektor hulu, MIND ID mengelola cadangan mineral strategis seperti nikel, alumina, tembaga agar pasokan bahan baku baterai EV terjamin.
Selain itu, MIND ID melalui anak usahanya ANTAM bersama Indonesia Battery Corporation (IBC) dan CBL membangun Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi dari hulu sampai hilir.
Sedangkan di hilir ada PLN yang juga membangun infrastruktur kendaraan listrik melalui 4.062 mesin SPKLU di 2.702 lokasi meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara sampai Papua.
Selain itu juga kolaborasi dengan 51 mitra, serta memberikan akses informasi mudah bagi pengendara kendaraan listrik lewat aplikasi PLN Mobile.
Adapun, pembangunan ekosistem ini menjadi wujud nyata menuju industri hijau, penurunan emisi karbon dan mengurangi ketergantungan energi fosil di Indonesia.
