JAKARTA – Sejumlah musisi internasional menyatakan sikap mereka untuk kebebasan Palestina dari penindasan dan genosida. Damon Albarn adalah salah satu yang terlibat untuk konser bertajuk Together for Palestine ini.
Para musisi terlibat ingin menyampaikan satu pesan utama, yakni rasa cinta dan solidaritas terhadap rakyat Palestina. Acara ini sendiri rencananya akan digelar 17 September mendatang.
Melihat penindasan dan kekejian yang terjadi di Gaza dan sekitarnya, diam bukan pilihan yang bijak bagi para musisi ini. Di tengah tekanan industri yang akan memengaruhi karier mereka, kepedulian berada di atas segalanya.
Selain Damon Albarn, mereka yang terlibat di gig ini antara lain Bastille, Cat Burns, Greentea Peng, Hot Chip, James Blake, Paloma Faith dan masih banyak lagi.
Langkah kemanusiaan ini juga didukung oleh para eksekutif produser yang sudah dikenal luas. Akan ada Eno, Khaled Ziada, Khalid Abdalla dan Tracey Seaward yang siap mengerahkan tenaga dan pikiran untuk konser ini.
Tak sampai di situ, para artis berdarah Palestina juga dipastikan bakal ambil bagian. Selain Adnan Joubran, Faraj Suleiman dan Nai Barghouti, sederet penampil lain akan diumumkan dalam waktu dekat ini.
Akan ada penggalangan dana yang dikirimkan ke rakyat Palestina yang berjuang setiap harinya. Donasi akan disalurkan melalui Choose Love, lembaga amal yang membantu kemanusiaan dan korban peperangan.
Damon Albarn merasa teror yang dirasakan masyarakat Palestina harus segera disudahi. Ia berharap perdamaian segera datang, dan salah satunya coba disampaikan melalui musik.
“Saya, seperti semua orang yang berhati nurani, merasa putus asa dan tak berdaya atas laporan-laporan yang datang dari Gaza dan Tepi Barat selama beberapa hari, bulan, dan tahun terakhir ini,” ujarnya mengutip NME, 8 Agustus..
“Genosida yang terjadi secara langsung di layar kaca kita. Saya berasal dari keluarga pasifis. Saya telah diajari, dan saya percaya, bahwa pasifisme adalah sebuah tindakan. Perdamaian adalah sebuah tindakan. Hidup damai membutuhkan visi dan komitmen. Bertindak sebagai manusia terhadap satu sama lain, itu juga sebuah keputusan. Musik telah membawa saya keliling dunia, musik adalah gabungan dari semua yang saya ketahui, percayai, dan yakini – rasa hormat, kolaborasi, pengalaman bersama,” pungkas penggawa Blur tersebut.
