UNICEF Sebut 28 Anak Tewas Setiap Hari di Gaza

UNICEF Sebut 28 Anak Tewas Setiap Hari di Gaza

JAKARTA – Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan rata-rata 28 anak setiap hari tewas di Jalur Gaza, Palestina akibat serangan Israel yang telah berlangsung selama lebih dari 660 hari serta kelaparan.

“Kematian akibat pemboman. Kematian akibat malnutrisi dan kelaparan. Kematian akibat kurangnya bantuan dan layanan vital. Di Gaza, rata-rata 28 anak setiap hari tewas,” cuit UNICEF di X, seperti melansir WAFA 5 Agustus.

“Anak-anak Gaza membutuhkan makanan, air, obat-obatan, dan perlindungan. Lebih dari segalanya, mereka membutuhkan gencatan senjata, sekarang,” serunya.

Diketahui, konflik terbaru di Gaza pecah usai kelompok militan Palestina menyerang wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023, menyebabkan 1.200 orang tewas dan 251 lainnya disandera menurut perhitungan Israel, dikutip dari Reuters.

Itu dibalas Israel dengan melakukan blokade, serangan udara hingga operasi militer di wilayah Jalur Gaza.

Israel dan kelompok militan Palestina menyepakati gencatan senjata serta pertukaran sandera dan tahanan pada 19 Januari. Setidaknya 20 dari 50 sandera yang tersisa di Gaza diyakini masih hidup. Mayoritas sandera awal telah dibebaskan melalui negosiasi diplomatik, meskipun militer Israel juga telah membebaskan beberapa sandera.

Pada 2 Maret, Israel kembali melakukan blokade total terhadap Gaza dengan dalih menekan kelompok militan Palestina untuk menyepakati gencatan senjata usulan Amerika Serikat dan pertukaran sandera-tahanan. Seiring berakhirnya kesepakatan gencatan senjata, Israel kembali menggelar operasi militer di Gaza pada 18 Maret.

Sementara itu, sumber medis pada Hari Selasa mengonfirmasi, korban tewas Palestina di Gaza sejak agresi Israel Oktober 2023 telah mencapai 61.020 jiwa, mayoritas perempuan dan anak-anak, sementara korban luka-luka mencapai 150.671 orang.