JAKARTA – Presiden AS Donald Trump memastikan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dapat menghubunginya kapan saja untuk membahas tarif dan ketegangan lainnya antar negara.
“Dia bisa berbicara dengan saya kapan pun dia mau,” kata Trump tentang Lula saat berbicara kepada para wartawan di Gedung Putih dilansir Reuters, Sabtu, 2 Agustus. Trump menegaskan dirinya menyayangi rakyat Brasil, tetapi “orang-orang yang memimpin Brasil melakukan “kesalahan.”
Merespons Gedung Putih, Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad menyebut pernyataan Trump “hebat,” dan mengatakan ia yakin Lula merasakan hal yang sama, dan bersedia menerima telepon dari presiden AS.
Dalam unggahan di akun X-nya, Lula mengatakan Brasil selalu terbuka untuk berdialog, meskipun ia tidak menyebut Trump maupun pernyataannya sebelumnya.
Trump mengenakan tarif 50% terhadap Brasil, dengan banyak pengecualian, mulai minggu depan untuk melawan apa yang disebutnya “perburuan penyihir” terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro yang sedang diadili atas tuduhan merencanakan kudeta setelah kekalahannya dalam pemilihan umum tahun 2022.
AS juga mengumumkan sanksi terhadap seorang hakim Mahkamah Agung Brasil yang telah mengawasi persidangan Bolsonaro.
Lula menolak sanksi dan tarif tersebut, menyebutnya “tidak dapat dibenarkan” dan merupakan campur tangan yang “tidak dapat diterima” dalam sistem peradilan Brasil.
Haddad mengatakan pertemuan virtual yang direncanakannya dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent pekan depan akan membuka jalan bagi pertemuan antara Lula dan Trump, tetapi ia mencatat langkah tersebut membutuhkan persiapan.
Awal pekan ini, Haddad mengatakan Brasil membutuhkan jaminan Lula tidak akan menghadapi perlakuan yang sama seperti Volodymyr Zelenskyy dari Ukraina yang dikecam oleh Trump dan Wakil Presiden JD Vance dalam perdebatan sengit di Gedung Putih awal tahun ini.
