Tsunami akibat Gempa Rusia Terjadi di 13 Wilayah, Ini Daftarnya Nasional 30 Juli 2025

Tsunami akibat Gempa Rusia Terjadi di 13 Wilayah, Ini Daftarnya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Juli 2025

Tsunami akibat Gempa Rusia Terjadi di 13 Wilayah, Ini Daftarnya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kepala Pusat Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan bahwa tsunami akibat gempa di Rusia telah terdeteksi di 13 wilayah di Indonesia.
“Hingga pukul 20.00 WIB, hasil monitoring menunjukkan adanya 52
aktivitas gempa bumi
susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 6.9 dan magnitudo terkecil M 4.7,” kata Daryono dalam keterangan yang diterima, Rabu (30/7/2025).
Data terkini menunjukkan bahwa ketinggian tsunami yang paling tinggi, yaitu 0,14 meter, terjadi di Likupang, Sulawesi Utara, yang terdeteksi pada pukul 17.20 WIB.
Berikut daftar 13 wilayah di Indonesia yang mengalami tsunami akibat gempa di Rusia:
1. Jayapura DOK II, Indonesia (14:14 WIB) 0,3 meter.
2. Pel. Tapaleo, Halmahera Tengah (14:15 WIB) 0,1 meter.
3. Sarmi, Indonesia (14:20 WIB) 0,5 meter.
4. Sorong, Papua Barat, Indonesia (14:35 WIB) 0,2 meter.
5. Depapre, Jayapura, Papua, Indonesia (14:45 WIB) 0,3 meter.
6. Sausapor, Papua Barat (15:04 WIB) 0,3 meter.
7. Pel. Beo, Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia (15:14 WIB) 0,06 meter.
8. Pel. Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara (15:17 WIB) 0,08 meter.
9. Manokwari, Papua Barat (14:23 WIB) 0,15 meter.
10. Gebe, Maluku Utara (14:57 WIB) 0,11 meter.
11. Bitung, Sulawesi Utara (14:20 WIB) 0,21 meter.
12. Manado, Sulawesi Utara (16:42 WIB) 0,08 meter.
13. Likupang, Sulawesi Utara (17:20 WIB) 0,14 meter.
Diberitakan, gempa bumi bermagnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pagi.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di 10 wilayah Indonesia dengan status waspada atau ketinggian kurang dari 0,5 meter.
Menurut laporan Pasific Tsunami Warning Center (PTWC), gempa bumi ini juga berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii dan Guam.
Hingga Rabu malam, BMKG belum mencabut peringatan dini tsunami di Indonesia.
Alasannya, pada kasus tertentu, tsunami besar bisa tiba-tiba muncul meski awalnya tidak terprediksi, sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada.
“Karena pada kasus-kasus tertentu, bisa tiba-tiba di akhir itu ada muncul gelombang tsunami yang lebih besar dan tidak terprediksi. Itu yang jadi kekhawatiran kami. Dan ini diamini oleh Pak Abdul Muhari (Kapusdatin BNPB) bahwa kita harus mewaspadai ini. Sehingga hingga saat ini pun kita belum mengakhiri peringatan tsunami-nya,” kata Daryono dalam jumpa pers, Rabu (30/7/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.