Jakarta –
Lima penjara di Chile akan dievakuasi menyoal ancaman tsunami buntut gempa dahsyat magnitudo (M) 8,8 mengguncang Kamchatka, Rusia. Para tahanan di penjara tersebut pun akan dievakuasi.
Menteri Dalam Negeri Chile Álvaro Elizalde dalam pernyataannya dilansir CNN, Kamis (31/7), mengatakan kelima penjara tersebut dievakuasi karena lokasinya yang berada di dataran rendah. Para narapidana akan dipindahkan ke penjara lain sebagai bagian dari protokol darurat alam Chile.
“Mereka akan dipindahkan ke fasilitas penjara lain, yang secara geografis dekat, dengan semua protokol keamanan yang berlaku,” kata Elizade.
“Ada lima (penjara), tapi kami tidak akan menjelaskan lebih lanjut karena ini adalah protokol yang juga mencakup komponen keamanan lain yang sangat penting,” imbuhnya.
Badan Tanggap Bencana Nasional Chili, atau Servicio Nacional de Prevención y Respuesta ante Desastres (SENAPRED) sebelumnya mengatakan evakuasi telah dimulai di sepanjang pantai di tujuh wilayah di Chili bagian utara. Beberapa wilayah itu yakni Arica dan Parinacota, Tarapacá, Antofagasta, Atacama, Coquimbo, Valparaíso, dan O’Higgins.
Suara sirene melengking bergema di antara gedung-gedung tinggi di tepi laut kota pelabuhan Iquique. Selain sirene, suara peringatan ‘darurat’ dalam bahasa Spanyol juga disampaikan.
Pihak berwenang Chili mengatakan evakuasi sedang berlangsung di beberapa bagian pesisir negara tersebut. Hal ini menyoal ancaman tsunami setelah gempa bumi mengguncang Rusia.
Sebagai informasi, gempa dengan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah timur jauh Rusia. Gempa dahsyat itu memicu peringatan tsunami di AS, Jepang, Filipina hingga Indonesia.
Otoritas Rusia menyatakan warga di kota tersebut telah dievakuasi sesaat setelah gempa terjadi. Terbaru, pihak berwenang di Semenanjung Kamchatka, telah mencabut peringatan tsunami.
(wnv/wnv)
