Ladang Rezeki Hangus Dilumat Api, Kisah Pilu Pedagang Pandangi Puing Sisa Kebakaran Taman Puring – Page 3

Ladang Rezeki Hangus Dilumat Api, Kisah Pilu Pedagang Pandangi Puing Sisa Kebakaran Taman Puring – Page 3

Bagi Mad, kehilangan bukan akhir segalanya. Ia justru melihat hal lain dibalik musibah kebakaran.

“Harta kalau begini gak usah dipikirin, berarti ada yang gak bagus sama harta kita. Koreksi diri saja diri kita. Allah gak mungkin menegur umatnya kalau gak berlebihan. Jadi harus legowo aja sama yang kuasa,” ucap Mad.

Kehilangan barang dagangan bernilai lebih dari seratus juta rupiah tak membuatnya uring-uringan.

“Ini cobaan, teguran macem-macem. Ya ini cobaan melalui ini,” ucap dia.

Namun tidak semua bisa setegar Mad Soccer. Neni Heryani (48) masih tak menyangka dua kios audio mobil miliknya di Blok Q34 dan Q35 lenyap dilahap api.

Ia baru mendapat kabar ketika sedang salat magrib di rumahnya di Radio Dalam. Suaminya sedang dinas luar kota. Karyawan yang biasa menjaga kios tengah pulang kampung.

“Kemudian saya buru-buru datang ke sini kebetulan dekat dari Radio dalam,” ucap Neni.

Setelah api padam, ia kembali ke lokasi untuk merapikan sisa-sisa reruntuhan.

“Semalam masih ada yang busa dibawa satu bak. Sekarang apa yang bisa dikumpulin-dikumpulin,” ucap dia.

Neni sudah tiga dekade berdagang di Taman Puring. Dari sanalah ia bergantung penuh pada hasil dagangannya untuk menyekolahkan anaknya, menyambung napas sehari-hari.

Dia berharap ada relokasi dan bantuan modal, secepatnya.

“Mudah mudahan pemerintah meliha. Saya habis bener-bener gak ada satupun yang tertolong,” tandas dia.