Jakarta –
Angota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra, Novita Wijayanti menyoroti dua kecelakaan kapal di Selat Bali yakni kebakaran KM Barcelona V-A dan kandasnya KMP Tunu Jaya. Menurutnya, dua tragedi itu buka sekadar persoalan teknis, namun juga tragedi kemanusian yang perlu ditindaklanjuti dengan serius.
“Kecelakaan kapal bukan hanya tragedi teknis, tetapi tragedi kemanusiaan. Ini adalah alarm keras bagi kita semua untuk memperkuat pengawasan dan mengevaluasi sistem keselamatan pelayaran, terutama di jalur-jalur padat seperti Selat Bali,” kata Novita kepada wartawan, Minggu (27/7/2025).
Baca juga: Puan Minta Tata Kelola Transportasi Diperbaiki Usai KMP Tunu Jaya Tenggelam
Kader dari partai yang diketuai oleh Presiden Prabowo Subianto ini mendorong evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan pelayaran nasional. Evaluasi mencakup sistem inspeksi, kelaikan kapal, hingga peningkatan kompetensi awak, terutama pada kapal penyeberangan yang mengangkut penumpang dan kendaraan dalam jumlah besar.
Ia juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dalam evakuasi dan respon darurat. Menurutnya, meski seluruh penumpang KM Barcelona V-A berhasil diselamatkan, keberhasilan tersebut tidak boleh hanya bergantung pada faktor keberuntungan atau cuaca yang bersahabat.
“Ini soal nyawa manusia. Kapal angkutan rakyat tidak boleh hanya dilihat dari sisi logistik dan ekonomi semata, tetapi dari nilai-nilai keselamatan dan perlindungan publik yang menyeluruh,” ujarnya.
“Kita tidak boleh menunggu insiden serupa terjadi lagi. Transportasi laut adalah urat nadi bagi banyak daerah, dan sudah saatnya keselamatan menjadi prioritas, bukan sekadar formalitas,” katanya.
(dek/gbr)
