Perundingan Damai Ukraina Tak Pernah Jadi Agenda Utama Barat

Perundingan Damai Ukraina Tak Pernah Jadi Agenda Utama Barat

JAKARTA – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan perundingan damai dan penyelesaian di Ukraina tidak pernah menjadi agenda utama Barat.

Ini menjadi pernyataan  pertamanya mengenai negosiasi perdamaian Rusia-Ukraina sejak pejabat kedua negara mengadakan perundingan pada Rabu.

“Jika Barat menginginkan “perdamaian sejati” di Ukraina, mereka akan berhenti memasok senjata ke Kyiv,” ujar Zakharova dilansir Reuters dari kantor berita TASS, Sabtu, 26 Juli.

Sebelumnya, dalam pengarahan mingguannya pada Kamis, Zakharova menolak berkomentar mengenai perundingan tersebut.

Sebelumnya putaran ketiga perundingan antara Rusia dan Ukraina menyepakati pertukaran warga sipil dan jenazah tentara yang gugur.

“Kelanjutan pertukaran dan pemulangan jenazah warga sipil, yang pada dasarnya disandera, serta pemulangan jenazah tentara yang gugur yang sedang berlangsung, merupakan masalah kemanusiaan yang sangat penting yang, menurut pandangan kami, harus tetap menjadi prioritas. Meskipun demikian, ini merupakan perkembangan yang positif,” ujarnya Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Kamis, 25 Juli.

Menurut Peskov, usulan Rusia untuk membentuk tiga kelompok kerja yang “mampu berkomunikasi daring” juga menandakan momentum positif.

“Komunikasi daring dapat dilakukan secara intensif dan teratur sesuai keinginan kedua belah pihak,” jelasnya.

“Kita lihat saja seberapa besar kesepahaman yang dapat dihasilkan dari usulan-usulan ini,” tambah Peskov.

Putaran ketiga perundingan langsung Rusia-Ukraina mengenai penyelesaian konflik Ukraina berlangsung di Istana Ciragan, Istanbul, Turki pada Rabu, 23 Juli.

Sebelum pertemuan kolektif, kepala delegasi Rusia Vladimir Medinsky serta Rustem Umerov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengadakan percakapan empat mata.

Pertemuan kolektif tersebut berlangsung sekitar 40 menit, di mana kedua belah pihak membahas posisi yang diuraikan dalam draf memorandum.