JAKARTA – Menepi dari turnamen selama kurang lebih tiga bulan lamanya membuat insting bermain dari pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung hilang.
Hal ini disampaikan oleh pelatih tunggal putri Imam Tohari mengevaluasi hasil yang didapat oleh anak asuhnya di ajang Jepang Open 2025, yang merupakan turnamen pertama dia sejak April lalu.
“Untuk Gregoria setelah absen tiga bulan ini terlihat cara bermain dan insting-insting permainan dia yang hilang, belum menemukan ritme permainan yang semestinya,” kata Imam.
Gregoria menepi lama lantaran masalah vertigo setelah tampil di Badminton Asia Championship (BAC) 2025 di Cina. Lama tidak bermain rupanya memberi pengaruh besar terhadap Gregoria.
Perjalanan dia di Jepang pun langsung kandas di babak pertama. Dia menyerah dua gim langsung melawan tungga putri tuan rumah Riko Gunji.
Imam mengatakan bahwa untuk bermain di ajang dengan level Super 750 dan 1000 seorang pemain memerlukan daya tahan karena biasanya banyak reli panjang.
“Kelincahan dan pukulan Gregoria juga masih ada keterbatasan. Jadi ini pelajaran-pelajaran untuk dia menjelang World Championships nanti,” kata dia.
Penampilan Gregoria berbanding terbalik dengan rekannya Putri Kusuma Wardani, yang bisa mencapai babak perempat final sebelum tumbang melawan Wang Zhi Yi dari Cina.
Gregoria dan Putri selanjutnya bermain di ajang Cina Open 2025 pekan depan. Ini adalah turnamen berlevel Super 1000 BWF terakhir dalam kalender kompetisi musim ini.
