Anggawira mengusulkan beberapa langkah strategis yang bisa ditempuh pemerintah. Salah satunya adalah memperluas pasar ekspor ke negara lain sebagai langkah diversifikasi. Selain itu, dukungan insentif dan akses pembiayaan bagi pelaku usaha, terutama UMKM, dinilai sangat mendesak.
“Pertama, pemerintah perlu segera menyusun strategi diversifikasi pasar ekspor agar pelaku usaha tidak hanya bergantung pada pasar AS. Kedua, insentif dan pembiayaan ekspor harus diperluas untuk sektor-sektor terdampak, terutama bagi pelaku UMKM.
Ketiga, Indonesia harus berani menegosiasikan ulang kesepakatan dagang yang lebih adil, tidak hanya menjadi pembeli produk energi atau pesawat dari AS, tapi mengedepankan prinsip timbal balik dan kemandirian ekonomi.
Kemudian, keempat, ini momentum untuk memperkuat ekosistem produksi dalam negeri sehingga Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah, tapi juga produk bernilai tambah tinggi.
HIPMI berharap langkah konkret pemerintah bisa segera diwujudkan agar dunia usaha tidak kehilangan daya saing di tengah tekanan global yang meningkat.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4810735/original/019929200_1713881508-20240423_171153__1_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)