Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menegaskan keberadaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih tidak akan menjadi pesaing bagi warung yang sudah ada, sebaliknya justru Kopdes Merah Putih bisa menjadi penyuplai kebutuhan warung.
“Enggak, malah mendukung, dong. Bahkan nanti koperasi ini bisa juga mensuplai warung-warungnya di kampung,” tegasnya di Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Ada enam jenis usaha yang akan dijalankan di Kopdes Merah Putih, meliputi gerai sembako, apotek desa atau kelurahan, unit simpan pinjam, klinik desa atau kelurahan, pengelolaan logistik, dan gerai perbankan seperti BRILink.
Jenis-jenis usaha ini dianggap menguntungkan dan sesuai dengan kebutuhan warga.
“Sembako ada untungnya. pupuk ada untungnya, ya kan? Kerjasama dengan (BUMN) Pos ada, tinggal ngirim barang, ada ongkosnya, untung kan?” ucap dia.
Setelah Kopdes Merah Putih berhasil berjalan dan mendapat keuntungan, maka bisa mengajukan pinjaman ke Himpunan Bank Rakyat (Himbara) dengan plafon sebesar Rp 3 miliar dengan bunga 6 persen.
Pinjaman tersebut tidak akan diberikan begitu saja, tetapi akan disesuaikan dengan kebutuhan Kopdes Merah Putih.
“Modalnya itu nanti dapat pinjaman dari Himbara, plafon. Bukan dibagi duitnya, plafon. Misalnya, koperasi mengambil pupuk. Ya kan perlu modal, kan? Nah, nanti minjamnya Rp 1 miliar. Bank, lihat dong. Eh, pupuknya nilainya 60 juta. Kok minjamnya 1M? Ya, dikasih 60 juta. Bayar ke pupuk,” ujar Zulkifli Hasan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5204944/original/045984900_1746029198-IMG-20250430-WA0046.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)