JAKARTA – Insomnia merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur, mempertahankan tidur, atau keduanya. Ini menyebabkan seseorang tidak dapat memiliki tidur yang cukup dan berkualitas.
Dikutip dari WebMD, pada Senin, 14 Juli 2025, insomnia terbagi menjadi dua jenis yakni jangka pendek (akut) dan berlangsung lama (kronis). Kedua insomnia ini harus ditangangi dengan baik untuk mencegah gejala lebih parah, terutama untuk yang kronis.
Perlu diketahui bahwa insomnia kronis merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan setidaknya hanya tiga malam per minggu bisa tidur, dan berlangsung selama tiga bulan atau lebih. Kondisi ini membuat kehidupan penderita terganggu, terutama untuk beraktivitas di siang hari.
Terdapat beberapa ciri-ciri insomnia parah yang harus dikenali agar bisa ditangangi dengan cepat dan tepat, di antaranya sebagai berikut.
– Kesulitan tidur terjadi lebih dari tiga bulan.
– Frekuensi terjadi setidaknya tiga malam per minggu.
– Dampaknya sudah menganggu aktivitas sehari-hari, menyebabkan kelelahan ekstrem, kesulitan berkonsentrasi, hingga perubahan mood yang signifikan.
– Kesulitan untuk tidur atau mempertahankan tidur (sering terbangun), dan bangun terlalu pagi hingga tidak bisa tidur kembali.
Insomnia kronis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya faktor psikologis mulai dari stres, kecemasan, depresi, dan masalah emosional lainnya. Gangguan tidur ini juga dapat disebabkan oleh faktor fisik seperti mengidap penyakit tertentu, konsumsi obat-obatan.
Kemudian bisa juga disebabkan faktor lingkungan seperti cahaya, kebisingan, suhu tidak nyaman, hingga faktor perilaku seperti menggunakan gadget sebelum tidur, makan terlalu larut, hingga kurangnya aktivitas fisik.
Ditegaskan jangan menganggap remeh insomnia kronis, karena dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental Anda ke depannya. Segera konsultasikan dengan dokter agar diberikan pengobatan sesuai, termasuk terapi perilaku, obat-obatan, atau terapi lainnya yang diperlukan.
