Pesan Penting Uskup Jayapura untuk Wapres Gibran: Berdialog dengan KKB, Dengar Keluhan Mereka
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com –
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan telah memberikan tugas khusus kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menangani persoalan di Papua.
Tak hanya itu,
Wapres Gibran
diwacanakan akan berkantor di wilayah Papua guna menjalankan tugas yang diberikan oleh Presiden Prabowo selama berada di Papua.
Menanggapi Wapres Gibran yang akan berkantor di Papua, Uskup Keuskupan Jayapura, Mgr. Yanuarius Matopai You, menyarankan agar kehadiran Wapres Gibran di Papua nanti bisa membuka ruang dialog bagi masyarakat dan kelompok-kelompok yang berseberangan, termasuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Satu hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana berdialog dengan masyarakat. Bagaimana berdialog dengan kelompok-kelompok khusus,” ujarnya dalam keterangan kepada wartawan di sela-sela kegiatan Launching Pesparani ke III Tingkat Kota Jayapura dan Pencanangan Sinode Keuskupan Jayapura pada 2026 di Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Sabtu (12/7/2025).
“Sekali pun juga dengan kelompok KKB. Kenapa tidak berdialog, dengar apa harapan mereka, apa derita mereka. Saya kira ini penting,” sambung dia menambahkan.
Kata
Uskup Yanuarius
, berdialog dengan kelompok yang berseberangan, termasuk KKB, penting dilakukan, meskipun tak harus mengikuti kemauan mereka, tetapi mengetahui apa keinginan kelompok tersebut.
Hal ini penting, kata Uskup Yanuarius, agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa mencari solusi guna mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tersebut.
“Sebagai seorang bapak, mesti mendengarkan keluh kesah, harapan dari masyarakat,” ujarnya.
Uskup Yanuarius menegaskan,
masyarakat Papua
pada umumnya menginginkan agar dihargai dan dihormati di atas tanah Papua.
Oleh karena itu, dialog menjadi salah satu solusi guna mengetahui tentang apa yang dimau oleh masyarakat Papua selama ini.
“Masyarakat kan tidak mengharapkan bapak Wapres harus kasih uang sekian, kan tidak. Mereka (masyarakat) itu mau diakui dan dihargai. Itu baru mereka akan kasih jempol,” ungkapnya.
“Lalu bisa menyelesaikan sejumlah hal yang dialami oleh masyarakat, tentunya bekerja sama dengan masyarakat,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Uskup Yanuarius menambahkan, Wapres Gibran tidak boleh hanya berkantor di Papua dan sehari-hari bekerja serta menjalankan tugas di kantor, tetapi harus mendengar langsung saran dan masukan dari masyarakat di Papua.
“Kami harapkan Wapres ada di tengah masyarakat. Jadi bukan keluar masuk di kantor saja dengan lapisan keamanan yang sangat ketat. Saya kira tidak demikian,” ungkapnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan Launching Pesparani ke III Tingkat Kota Jayapura dan Pencanangan Sinode Keuskupan Jayapura yang berlangsung di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (12/7/2025).
Sebelumnya, Wapres Gibran menegaskan kesiapannya untuk melaksanakan tugas memimpin percepatan pembangunan di Papua.
“Saya sebagai pembantu presiden siap ditugaskan ke mana pun dan ingin melanjutkan kerja keras dari Pak Wapres Ma’ruf Amin sebelumnya untuk menangani masalah Papua,” ujarnya di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (9/7/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Pesan Penting Uskup Jayapura untuk Wapres Gibran: Berdialog dengan KKB, Dengar Keluhan Mereka Regional 13 Juli 2025
/data/photo/2025/07/11/68709eafa5e40.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)