Sumenep (beritajatim.com) – Jelang Hari Raya Idul Adha 2025, sejumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Sumenep, Madura, mengeluhkan sepinya pembeli kambing jika dibandingkan dengan tahun lalu. Padahal stok kambing yang mereka sediakan tahun ini justru lebih banyak.
“Tahun lalu saya sedia kambing 95 ekor. Laku 94. Jadi hanya tersisa 1. Kalau tahun ini saya sedia 100 ekor kambing. Sampai hari ini, hanya tinggal beberapa hari saja ke Idul Qurban, kambing saya baru laku 70-an,” kata Thariq, pedagang kambing di lapak musiman Jalan Urip Sumoharjo, Selasa (3/6/2025).
Thariq menjual kambing dengan harga bervariasi, antara Rp 2 juta hingga Rp 4 juta per ekor. Menurutnya, harga tersebut tidak mengalami perubahan signifikan dari tahun lalu. Namun, ia menduga turunnya minat beli masyarakat disebabkan oleh kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
“Ya sekarang ini kan memang situasinya serba sulit. Ekonomi turun. Daya beli masyarakat ini menurun,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Ruli, pedagang kambing di Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep. Ia mengatakan, penjualan tahun ini lebih lambat dari tahun sebelumnya. Meski demikian, ia tetap optimis akan ada lonjakan pembeli menjelang hari H. “Biasanya nanti kalau makin dekat hari H, makin ramai pembeli. Semoga saja seperti itu,” harapnya.
Ruli mengaku terpaksa menaikkan harga kambingnya akibat naiknya ongkos kirim dan terbatasnya pasokan dari peternak. Kenaikan harga tersebut berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp600 ribu per ekor.
“Ya gimana lagi. Ongkos naik. Stok dari peternak tidak banyak. Ya terpaksa saya naikkan harga jual kambing. Kalau di saya, paling murah Rp2.950.000. Kalau yang super bisa mencapai Rp6.500.000,” terangnya.
Di sisi lain, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep mulai mengintensifkan pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban yang dijual di lapak-lapak musiman. Petugas kesehatan hewan diturunkan langsung untuk memastikan bahwa kambing dan sapi yang ditawarkan memenuhi syarat sebagai hewan kurban.
Tak hanya itu, DKPP juga menyebarkan banner berisi panduan memilih hewan kurban yang sehat dan cukup umur di lokasi-lokasi penjualan. Langkah ini diambil untuk membantu masyarakat agar lebih bijak dalam memilih hewan kurban yang sesuai syariat dan layak konsumsi. [tem/suf]
