Pramono Bakal Integrasikan Gedung AA Maramis dengan Lapangan Banteng
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Gubernur DKI Jakarta
Pramono Anung
berencana mengintegrasikan kawasan
Lapangan Banteng
dengan Gedung AA Maramis II di Jakarta Pusat.
Kolaborasi ini dilakukan bersama Kementerian Keuangan RI, tujuannya untuk memperluas dan memperindah ruang publik di Ibu Kota.
Langkah ini sekaligus menghidupkan kembali nilai historis kawasan yang dulunya menjadi bagian dari jantung pemerintahan kolonial tersebut.
“Pencanangan ini, karena bagi saya pribadi, ruang publik yang semakin banyak di Jakarta, Bu Menteri, itu akan membuat Jakarta menjadi jauh lebih menarik,” kata Pramono dalam pencanangan, penataan, integrasi di Lapangan Banteng, Kamis (10/7/2025)
Diakui Pramono, Lapangan Banteng kini sudah dibuka selama 24 jam, dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Menurutnya, penggabungan Lapangan Banteng dengan Gedung AA Maramis akan memperkuat fungsi kawasan sebagai ruang publik yang inklusif dan bernilai sejarah.
“Bahkan baru pertama kali hari ulang tahun Jakarta yang ke-498 kemarin, yang selama ini kalau nggak di Monas, di Ancol, diadakan di sini, saya baru tahu Bu, air mancurnya itu bagus,” kata dia.
Dalam acara pencanangan tersebut, hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mendukung penuh langkah Pemprov DKI Jakarta.
Ia menilai kawasan tersebut memang membutuhkan penataan ulang agar lebih layak dan bermanfaat bagi publik.
“Di sini dulu sering isinya lalu lintas banyak yang berhenti, kemudian kaki lima dan bahkan mobil yang habis kecelakaan ditaruhnya disini Pak Gubernur. Jadi memang pandangannya nggak terlalu bagus,” ungkap Sri Mulyani.
Ia menyambut baik sinergi lintas lembaga untuk menghidupkan kembali kawasan ini.
“Ini ide dari kita semuanya untuk membuat ruang publik Jakarta yang makin bagus dan juga terbuka, inklusif, aksesibel untuk semuanya,” kata dia.
Sri Mulyani bercerita, gedung AA Maramis sendiri merupakan bangunan bersejarah yang telah melalui proses restorasi oleh Kementerian Keuangan.
Gedung ini dinamai untuk menghormati Menteri Keuangan pertama Republik Indonesia, Alexander Andries Maramis, yang menerbitkan uang pertama RI, yakni Oeang Republik Indonesia (ORI).
Dulunya, bangunan itu dikenal sebagai Gedung Dendros, salah satu peninggalan era kolonial.
Restorasi gedung dilakukan dengan ketat mengikuti standar pelestarian cagar budaya.
“Alhamdulillah sudah selesai dan sekarang dikelola oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Kami ingin setiap aset negara, baik gedung maupun tanah, dapat memberi manfaat ekonomi, sosial, dan kultural,” tambah Sri Mulyani.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono juga menegaskan bahwa pembangunan proyek integrasi ini tidak menggunakan dana APBD.
Seluruh biaya ditanggung oleh koefisien lantai bangunan (KLB) kontribusi pengembang.
“Kami sudah membiasakan diri untuk membangun tanpa APBD termasuk di tempat ini. Secara khusus kami ingin terima kasih KLB Jtras Bank ya, yang akan membangun ini, Tetapi desainnya kita sepakati bersama-sama,” kata Pramono.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Pramono Bakal Integrasikan Gedung AA Maramis dengan Lapangan Banteng Megapolitan 10 Juli 2025
/data/photo/2025/07/10/686faa53c744b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)