TOKYO – Pabrik Nissan di Oppama, Jepang, yang telah lama menjadi target potensi penutupan dalam rencana restrukturisasi produsen mobil Jepang tersebut, kini mendapat secercah harapan. Menurut laporan dari harian bisnis Nikkei pada Minggu, 6 Juli, Nissan Motor sedang dalam pembicaraan serius dengan raksasa teknologi Taiwan, Foxconn, mengenai potensi kolaborasi dalam produksi kendaraan listrik (EV).
Sumber yang tidak disebutkan namanya dari Nissan menyatakan bahwa ide untuk memproduksi kendaraan listrik merek Foxconn di lini perakitan Oppama yang menganggur dapat menyelamatkan sekitar 3.900 pekerjaan dan mempertahankan jaringan pemasok penting. Pabrik Oppama, yang berlokasi di Yokosuka, Tokyo, adalah fasilitas bersejarah bagi Nissan dan menjadi simbol masa depan yang tidak pasti di tengah transisi industri otomotif.
Sejarah Hubungan yang Pasang Surut
Pembicaraan terbaru ini menambah babak baru dalam hubungan yang fluktuatif antara Foxconn dan Nissan. Sebelumnya, pada awal tahun 2025, Foxconn telah mengumumkan ambisinya untuk menjadi pemain besar dalam manufaktur kendaraan listrik, bahkan sempat mengajukan penawaran untuk mengambil alih pabrik mobil yang kesulitan finansial.
Pada saat itu, Chairman Foxconn, Young Liu mengatakan perusahaannya tidak ingin mengakuisisi Nissan, melainkan terbuka melakukan kerja sama dan membeli saham bila itu diperlukan.
“Membeli sahamnya Nissan bukanlah target kami, namun tujuan kami adalah kerja sama,” kata Young Liu dikutip dari Reuters, Kamis, 13 Februari.
Meskipun Nissan belum pernah secara eksplisit mengumumkan pembicaraan dengan Foxconn sebelumnya, ada indikasi kerja sama yang lebih luas di antara aliansi mereka. Mitra junior Nissan, Mitsubishi Motors, misalnya, pada bulan Mei 2025 telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan anak perusahaan Foxconn untuk pasokan model EV. Langkah Mitsubishi ini, yang juga merupakan bagian dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, mungkin menjadi indikasi awal potensi yang lebih besar antara Foxconn dan grup tersebut secara keseluruhan.
Sebelumnya, Foxconn sendiri telah menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan seperti Fisker Inc. dan memiliki fasilitas perakitan EV di Ohio, Amerika Serikat, yang diakuisisi dari Lordstown Motors. Kehadiran Foxconn dalam rantai pasokan EV global semakin kuat, dengan menawarkan solusi manufaktur kontrak bagi merek-merek yang ingin memasuki pasar EV tanpa harus membangun pabrik sendiri dari nol.
Masa Depan Pabrik Oppama dan Strategi EV Nissan
Laporan Nikkei muncul di tengah upaya Nissan untuk mengkonsolidasikan operasinya dan berinvestasi lebih dalam pada kendaraan listrik. Meskipun Nissan telah menjadi pelopor EV dengan model Leaf, mereka menghadapi persaingan ketat dari pendatang baru dan produsen mobil tradisional lainnya. Potensi kolaborasi dengan Foxconn tidak hanya dapat mengamankan masa depan Oppama, tetapi juga memungkinkan Nissan untuk memanfaatkan keahlian Foxconn dalam manufaktur elektronik dan pasokan komponen untuk produksi EV yang lebih efisien.
