Untuk itu, kata Ary Ginanjar para kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat dibekali dengan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan Talent DNA, sebuah tools berbasis kecerdasan buatan yang dapat memetakan gaya belajar, potensi alami, kecenderungan karier, hingga kebutuhan dukungan emosional tiap anak.
“Sejatinya, setiap anak itu jenius. Tugas kita sebagai pendidik adalah menemukannya dan menumbuhkannya. Langkah ini adalah bagian dari ikhtiar besar menuju Indonesia Emas 2045. Dimulai dari Sekolah Rakyat, untuk melahirkan generasi emas yang akan memimpin negeri ini di masa depan yang dibentuk dari Kaum Dhuafa,” kata Ary Ginanjar.
Sementara itu, Prof. Dr. Mohammad Nuh, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat dan mantan Menteri Pendidikan Nasional RI, turut hadir dan mendukung penuh penerapan pemetaan talenta di Sekolah Rakyat. Menurut Prof. Nuh, pendekatan ini adalah revolusi dalam pendidikan sosial.
“Hari ini Bersama-sama dengan Pak Ary Ginanjar memberikan pembekalan kepada para sekolah sekolah rakyat, kesimpulannya cuman satu, alhamdulillah luar biasa top, insyallah sekolah rakyat dengan modal yang hari ini kita lihat, akan membuktikan yang tadinya orang ragu menjadi yes terbukti kedahsyatannya,” ucapnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5274289/original/052297600_1751717985-WhatsApp_Image_2025-07-05_at_14.36.00.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)