JAKARTA – Label energi terbaru dari Uni Eropa mengungkap informasi menarik soal daya tahan baterai ponsel pintar: Samsung unggul jauh dibanding pesaingnya, dengan beberapa perangkatnya mampu bertahan hingga 2.000 siklus pengisian daya — dua kali lipat dari Pixel dan iPhone.
Uni Eropa baru-baru ini mewajibkan produsen ponsel untuk mencantumkan label energi yang mencakup efisiensi daya, ketahanan perangkat keras, dan — yang paling menonjol — jumlah siklus pengisian daya yang dapat ditanggung baterai sebelum mulai menurun secara signifikan.
Samsung Paling Tangguh
Berdasarkan data dari European Product Registry for Energy Labelling (EPREL), Samsung menempati posisi teratas. Berikut adalah beberapa model Samsung dan daya tahannya:
2.000 siklus: Galaxy S25, S25 Plus, S25 Ultra, S25 Edge, S24, S24 FE, Galaxy A56, A36, Galaxy XCover7 dan XCover7 Pro, Tab Active5 dan Active5 Pro, serta Tab S10 series dan Tab S10 FE.
1.200 siklus: Galaxy A26, A16.
Sementara itu, merek-merek besar lainnya memiliki daya tahan baterai sebagai berikut:
Google Pixel: 1.000 siklus untuk semua model Pixel 9 dan Pixel 8a.
Apple: iPhone 16 Pro Max hingga iPad Air M3 — semua tercatat hanya 1.000 siklus.
Motorola: 1.000–1.200 siklus, bahkan ada yang hanya 800 siklus (seperti Moto G55).
Fairphone: 1.300 siklus (Fairphone 5), 1.000 siklus (Gen 6).
Nothing: 1.400 siklus untuk Phone 3 series dan CMF Phone 2 Pro.
Sony: Xperia 1 VII tercatat di 1.400 siklus.
OnePlus: OnePlus 13R mendapat 1.200 siklus, sementara OnePlus 13 hanya 1.000 siklus.
Mengapa Samsung Bisa Unggul?
Masih menjadi pertanyaan besar bagaimana Samsung berhasil mencapai angka 2.000 siklus di banyak perangkatnya. Bisa jadi ini terkait dengan rekayasa baterai yang lebih maju atau penggunaan material dan sistem pengelolaan daya yang lebih efisien. Namun, produsen sejauh ini belum memberikan rincian teknis resmi yang menjelaskan keunggulan ini.
Perbedaan teknologi baterai juga bisa berperan. Misalnya, OnePlus menggunakan baterai silikon-karbon di OnePlus 13, yang meski canggih, tetap hanya diklaim mampu bertahan 1.000 siklus.
Program label energi dari Uni Eropa ini menjadi langkah maju dalam transparansi konsumen. Kini, pembeli bisa mengetahui sejak awal seberapa lama baterai mereka bisa bertahan dalam penggunaan aktif. Namun, data ini tetap perlu dilengkapi dengan pemahaman tentang bagaimana siklus pengisian ini dihitung dalam praktik nyata.
Dengan daya tahan baterai menjadi isu yang semakin penting di era ponsel modern, mungkin sudah saatnya semua produsen lebih terbuka dalam menyampaikan spesifikasi ini kepada pengguna mereka.
