Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara dengan potensi besar di sektor agribisnis dan logistik, Indonesia membutuhkan sistem registrasi resi gudang yang transparan dan terpercaya.
PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), bagian dari Holding BUMN Danareksa, menjawab kebutuhan ini dengan menjadi Pusat Registrasi Resi Gudang pertama di Indonesia.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada Rabu, 25 Juni 2025 di Menara Danareksa, momentum penguatan ekosistem resi gudang semakin ditegaskan. Tercatat, terjadi peningkatan penerbitan resi gudang hingga 120% pada tahun 2024.
RUPS dipimpin oleh Direktur SDM dan Hukum PT Danareksa (Persero), R. Muhammad Irwan, dan dihadiri jajaran lengkap Komisaris dan Direksi PT KBI.
Agenda utama mencakup persetujuan laporan keuangan 2024, rencana bisnis 2025, dan strategi penguatan layanan digital berbasis IsWare Nextgen. Dukungan penuh dari para pemegang saham menegaskan komitmen terhadap transformasi ekosistem perdagangan berjangka nasional.
Kinerja Positif: Penerbitan Resi Gudang dan Pertumbuhan Bisnis
Dalam paparan kinerja perusahaan, Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, menyampaikan bahwa pendapatan dari penerbitan resi gudang melonjak 176%, seiring peningkatan volume komoditas lebih dari 10.000 ton.
Volume kontrak berjangka juga tumbuh sebesar 10,5% secara tahunan. Pertumbuhan ini menghasilkan peningkatan pendapatan sebesar 25,4% dan kenaikan laba bersih hingga 22% year-on-year.
“Sinergi tiga pilar—kekuatan BUMN, keandalan sistem teknologi, dan kolaborasi ekosistem industri—menjadi kunci percepatan transformasi digital komoditas nasional,” tegas Budi Susanto menekankan strategi transformasi yang dijalankan PT KBI.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4643798/original/078675000_1699622367-WhatsApp_Image_2023-11-08_at_18.35.53.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)