Lamongan (beritajatim.com) — Semangat literasi kembali digaungkan dalam momentum peringatan Milad Nasyiatul ‘Aisyiyah ke-97/94 tahun yang digelar oleh Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA) Kalitengah, Lamongan.
Bertempat di Kalitengah, Minggu 15 Juni 2025, seminar bertajuk Membaca Dunia, Menulis Masa Depan digelar dengan menghadirkan pembicara Aditya Akbar Hakim, penulis lintas negara sekaligus perwakilan dari Gramedia.
Sekitar 50 kader muda perempuan dari berbagai latar belakang turut hadir dalam seminar ini. Kegiatan tersebut dirancang sebagai upaya membangun kesadaran literasi di kalangan perempuan muda, khususnya dalam organisasi Nasyiatul ‘Aisyiyah, agar ke depan mampu melahirkan karya berupa buku yang menjadi jejak sejarah kontribusi mereka.
“Latar belakang mengapa seminar ini diadakan oleh PCNA, tentu saya berharap kita bisa punya minimal satu karya. Apalagi posisi kita selaku perempuan pewaris peradaban dengan memiliki peran sebagai calon kader masa depan. Sebagai ibu di rumah, sebagai kader dan sebagai apa saja sesuai peran kita masing-masing,” tukas Rizki Vera Vernanda, Ketua PCNA Kalitengah saat memberikan sambutan pembuka.
Semangat literasi dalam kegiatan ini bukan semata tentang membaca dan menulis, tetapi juga menyangkut keberanian menafsirkan dunia dan menyuarakan gagasan. Hal ini disampaikan langsung oleh Aditya Akbar dalam paparannya.
“Perempuan itu punya peran dan posisi istimewa, hal ini hanya akan berhasil dicapai ketika perempuan menyadari betul statusnya, apalagi jika mau banyak membaca konteks situasi di sekirar kehidupan, bahkan jika didukung dengan effort kuat untuk menghasilkan karya maka pencapaian derajat istimewa itu bisa tergapai.”
Sebagai tindak lanjut dari seminar, para peserta diarahkan untuk mulai menulis karya tulis yang akan dikumpulkan sesuai deadline yang telah ditentukan panitia. Tema tulisan yang akan diangkat tidak dibatasi, memberi keleluasaan bagi peserta untuk mengekspresikan ide, pengalaman, maupun refleksi mereka terhadap dunia sekitar melalui tulisan.
Melalui kegiatan ini, Nasyiatul ‘Aisyiyah Kalitengah tidak hanya memperingati milad secara seremonial, melainkan turut menyemai bibit generasi penulis perempuan yang visioner, reflektif, dan produktif. Sebuah langkah progresif untuk membumikan literasi sebagai alat perjuangan dan perubahan. [suf]
