Ponorogo (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang jemaah haji asal Ponorogo wafat di Makkah. Almarhum bernama Haji Setyo Budi bin Mangun Dimun. Yang bersangkutan merupakan warga Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo.
Jemaah berusia 64 tahun itu meninggal dunia pada pukul 02.30 waktu Arab Saudi. Haji Setyo Budi sempat menjalani perawatan medis. Diduga jemaah ini memiliki riwayat penyakit jantungnya menjadi salah satu faktor. Sebelumnya, almarhum mengalami kejang, diare, serta dehidrasi, sehingga dibawa ke Sakit King Abdullah Makkah.
“Awalnya dibawa ke Rumah Sakit King Abdullah Makkah,” jelas Kepala Kantor Kemenag Ponorogo, M. Nurul Huda, saat dikonfirmasi di rumah duka, Senin (16/6/2025).
Setelah membaik dan dinyatakan sehat, almarhum dipulangkan dari rumah sakit menuju hotel. Namun takdir berkata lain. Dalam perjalanan kembali ke hotel, almarhum berpulang. Saat itu, rombongan tengah menuju tempat menginap. Proses pemulangan dari rumah sakit masih dalam pengawasan tim kloter.
“Beliau wafat dalam perjalanan ke hotel, kami turut berduka cita mendalam,” kata Huda.
Haji Setyo Budi tergabung dalam Kloter 53 embarkasi Surabaya. Dia berangkat sendiri tanpa pendamping keluarga. Pemakaman dilaksanakan di kompleks Surayya, Arab Saudi. Hal ini mengikuti aturan internasional tentang jemaah haji yang wafat di Tanah Suci.
“Seluruh jemaah haji yang meninggal dunia di Makkah atau Madinah, langsung dimakamkan di sana,” kata Huda.
Kemenag Ponorogo memastikan hanya satu jemaah yang meninggal hingga saat ini. Mereka berharap tidak ada tambahan kasus serupa. Pemerintah juga terus memantau kesehatan jemaah asal Ponorogo.
“Semoga ini yang terakhir. Mohon doa semuanya,” pungkas Huda. (end/but)
