Posisi tiga besar tak berubah hingga lap ke-10. Dan Ticktum dan Nick Cassidy melengkapi 5 besar, sementara Oliver Rowland yang merupakan kandidat juara juara dunia lantaran menempati puncak klasemen sementara justru masih di luar 10 besar.
Di lap 18, Nick Cassidy sudah menyodok 3 besar dan menggeser Barnard. Hanya saja, dominasi Dennis dan De Vries belum mampu dipatahkan.
Jake Dennis baru bisa digusur saat lap ke-20. Edo Mortara membuat kejutan dengan mengambil alih posisi pertama. Namun, Dennis enggan menerima begitu saja. Dia langsung memanaskan persaingan untuk merebut lagi tempat teratas.
Dennis terus diganggu oleh De Vries. Namun, defense-nya begitu apik, sehingga posisi tiga besar tetap dihuni secara berturut-turut oleh Jake Dennis, Nyck De Vries, dan Edo Mortara di lap 22.
Driver Andretti sudah tidak mampu bertahan lagi setelahnya. Dengan hanya 15 putaran tersisa, Nyck De Vries gantian menjadi pemimpin balapan. Sayangnya beberapa waktu berselang, dia justru dipastikan terkena penalti 10 detik yang bakal merugikan posisinya.
Yellow flag berkibar ketika Stoffel Vandoorne terseruduk di tikungan. Hal ini mematahkan harapan Maserati untuk menorehkan hasil baik sebab Jake Hughes juga gagal melanjutkan balapan.
Posisi 3 besar berubah total di lap 35. Dan Ticktum merajai race, disusul Edo Mortara dan Sebastian Buemi yang melengkapi 3 besar.
Dan Ticktum menghabiskan sisa energinya untuk menyelesaikan balapan. Dengan daya baterai 6 persen, driver Cupra Kiro itu menyelesaikan balapan di urutan terdepan, dibuntuti Edo Mortara dan Nico Mueller. Sementara itu, Jake Dennis yang jadi penguasa kualifikasi justru terlempar jauh hingga urutan 17.
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5198204/original/013553000_1745501581-20250424IQ_Konpers_Formula-E_2025-23.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)