Ferrari Tunda Peluncuran EV Keduanya Hingga 2028, Ini Alasannya

Ferrari Tunda Peluncuran EV Keduanya Hingga 2028, Ini Alasannya

JAKARTA – Menurunnya permintaan kendaraan listrik (EV) secara global, membuat sejumlah merek otomotif ternama merevisi rencananya untuk menghadirkan lebih banyak mobilitas ramah lingkungan.

Ferrari merupakan salah satu merek yang memutuskan mengambil langkah ini. Pabrikan berlogo “kuda jingkrak” ini merubah rencana menghadirkan EV keduanya yang bermula dijadwalkan pada 2026, kini menjadi di tahun 2028.

Dilaporkan Reuters, Rabu, 18 Juni, pabrikan menilai permintaan untuk EV mewah performa tinggi saat ini sangat rendah. Namun, sisi positif dari penundaan peluncuran EV kedua Ferrari adalah pabrikan memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan mobil tersebut.

Ferrari akan menghadirkan kendaraan listrik pertamanya terlebih dahulu dan akan diluncurkan secara world premiere pada tahun depan. Pengirimannya ke pelanggan diperkirakan akan dimulai pada Oktober 2026.

Kendaraan listrik pertama Ferrari beberapa kali terlihat mengenakan jubah kamuflase dengan siluet desain menyerupai Maserati Levante. Rumor menariknya adalah mobil tersebut akan memiliki suara imitasi menyerupai deru V8.

Hingga kini, Ferrari masih bungkam mengenai spesifikasi, posisi model EV pertamanya, dan gaya yang akan diusung. Sebelumnya, harga EV pertama dari Ferrari bocor ke publik dengan kisaran 500.000 euro atau setara Rp9,4 miliar.

Elektrifikasi bukanlah barang baru bagi Ferrari. Sebelumnya, pabrikan telah merilis LaFerrari berbekal teknologi mild-hybrid yang dikawinkan bersama mesin 6,3 liter V12 sehingga memberikan total output mencapai 950 hp digabungkan transmisi tujuh percepatan dual-clutch.

Kemudian, model elektrifikasi berikutnya seperti SF90 Stradale dan 296 mengusung sistem Plug-In Hybrid (PHEV), yang membuat supercar tersebut dapat berjalan dengan tenaga listrik murni dalam jarak pendek.

SF90 Stradale memiliki mesin 4,0 liter V8 yang digabungkan bersama motor listrik, memberikannya dorongan tenaga mencapai 986 hp.

Berbekal baterai 7,9 kWh, supercar penerus F8 ini dapat melaju dengan tenaga listrik murni sejauh 26 km dalam sekali pengisian energi penuh.

Sementara itu, Ferrari 296 yang merupakan penerus model 488 memiliki mesin 3,0 liter V6 twin-turbo digabungkan dengan penggerak listrik yang menghasilkan tenaga gabungan mencapai 819 hp.

Bersama dengan baterai 7,45 kWh, mobil tersebut dapat berjalan dengan daya listrik murni sejauh 25 km saja.