Adapun berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,3% dari total ULN pemerintah); Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,7%); Jasa Pendidikan (16,4%); Konstruksi (12,0%); serta Transportasi dan Pergudangan (8,7%).
“Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah,” ujarnya.
Disisi lain, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih rendah. Pada April 2025, posisi ULN swasta tercatat sebesar USD194,8 miliar atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 1,0% (yoy).
“Perkembangan tersebut terutama didorong oleh ULN lembaga keuangan (financial corporation) yang tumbuh sebesar 2,9% (yoy), setelah pada Maret 2025 terkontraksi 2,2% (yoy),” ujarnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3498793/original/052038000_1625158836-673x373.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)