Jakarta, Beritasatu.com – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) membuka peluang lebih besar bagi produk UMKM untuk dipasarkan di gerai-gerai ritel modern. Hal ini seiring dengan kontribusi strategis sektor ritel terhadap perekonomian nasional, yang mencatatkan omzet tahunan hingga Rp 800 triliun.
“Omzet ritel per tahun sangat besar, mencapai Rp 800 triliun. Karena itu, Aprindo sebagai organisasi pelaku ritel siap memberikan ruang pasar bagi produk UMKM,” ujar Ketua Aprindo Solihin dikutip dari Antara, Minggu (15/6/2025).
Menurut Solihin, langkah ini juga mendukung program pemerintah dalam mendorong konsumsi dalam negeri.
Sebagai lini bisnis yang berhubungan langsung dengan masyarakat, ritel dinilai sebagai saluran yang efektif untuk memperkenalkan dan memasarkan produk UMKM secara luas.
Beberapa jaringan ritel bahkan telah menyediakan rak khusus untuk menampilkan produk-produk lokal.
Ke depan, ia menegaskan pentingnya kerja sama yang lebih erat dengan berbagai kementerian untuk meningkatkan jumlah produk UMKM yang masuk ke ritel, dengan tetap menjaga kualitas produk yang ditawarkan.
“Kami akan melakukan proses kurasi agar produk UMKM yang masuk ritel memiliki kualitas terbaik. Semua pelaku usaha ritel sudah siap menerima produk UMKM,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan potensi pertumbuhan sektor ritel nasional masih sangat besar. Ia menyebutkan bahwa omzet tahunan ritel bisa meningkat hingga Rp 1.400 triliun di masa mendatang.
Namun, ia mengingatkan pentingnya memperkuat ketahanan sektor ritel nasional, yang menurutnya merupakan keunggulan Indonesia dibandingkan negara lain, seperti Singapura dan Vietnam.
“Kita memiliki sumber daya yang kuat dan daya beli masyarakat yang tinggi. Berbeda dengan negara lain yang masih sangat bergantung pada ekspor. Ketika menghadapi krisis, Indonesia tetap tangguh. Ini yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah agar terus meningkatkan kapasitas dan potensi ekonomi lokal,” pungkasnya.
