Keluarga Korban Longsor Pacet Seperti Mendapat Firasat

Keluarga Korban Longsor Pacet Seperti Mendapat Firasat

Sidoarjo (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Madjid Zatmo Setio (30), warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Ia bersama enam anggota keluarganya menjadi korban jiwa dalam insiden tanah longsor di jalur Pacet-Cangar pada Kamis (3/4/2025).

Charisun, sepupu Madjid, mengungkapkan kesedihannya karena kehilangan keluarganya dalam sekejap di momen Lebaran Idul Fitri. “Keluarga Madjid berniat berkunjung ke rumah saudara di Bumiaji, Batu, setelah sebelumnya bersilaturahmi di Sidoarjo,” ujarnya usai pemakaman pada Jumat (4/4/2025).

Menurut Charisun, sebelum kejadian, almarhum Madjid menunjukkan tanda-tanda yang tidak biasa. Ia yang biasanya ceria dan suka bercanda, terlihat murung saat bersilaturahmi dengan keluarga.

“Hari itu wajahnya pucat dan lebih banyak menyendiri. Saya tidak tahu apakah itu firasat,” tuturnya lirih.

Kedatangan jenazah korban longsor Pacet di Kabupaten SIdoarjo.

Sore harinya, kabar tanah longsor di jalur Pacet-Cangar mulai tersebar di media sosial. Namun, keluarga belum menyangka bahwa salah satu korban adalah Madjid dan keluarganya. Kebenaran terungkap saat aparat kepolisian datang ke rumah keluarga di Sukodono untuk mengonfirmasi identitas korban.

Jenazah Madjid beserta enam anggota keluarganya tiba di rumah duka pada Kamis malam. Keluarga semakin terpukul setelah mengetahui bahwa korban terdiri dari istri Madjid, dua anaknya, kedua orang tuanya, serta ibu mertuanya.

Seperti diketahui, tujuh korban satu keluarga asal Desa Klopohsepuluh Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Terdiri dari Madjid Zatmo Setio (30), Rani Anggraeni (28), Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6 tahun), Putri Qiana Ramadhani (2 tahun) keduanya anak pasangan Madjid dengan Rani, H. Wahyudi (71), Hj. Jainah (61) atau orang tua Madjid dan Saudah (70) ibu kandung Rani. (isa/but)