Presiden Prabowo Kukuhkan 1.451 Hakim Baru dari 4 Lembaga Peradilan

Presiden Prabowo Kukuhkan 1.451 Hakim Baru dari 4 Lembaga Peradilan

Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menghadiri dan menyaksikan pengukuhan 1.451 calon hakim di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat, pada Kamis (12/6/2025). Para peserta yang dikukuhkan berasal dari berbagai lembaga peradilan, yaitu Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Pengadilan Tata Usaha Negara, dan Pengadilan Militer.

Acara dimulai pukul 10.41 WIB, ditandai dengan kehadiran Presiden Prabowo yang langsung disambut meriah oleh ribuan peserta yang hadir. Suasana semakin khidmat saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan sebelum rangkaian acara dimulai.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Badan Strategi Kebijakan dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan (Strajak Diklat Kumdil), Ketua MA, dan Presiden Prabowo.

Pengukuhan ini menjadi momen bersejarah karena merupakan pengangkatan hakim pertama setelah lima tahun vakum. Menariknya, mayoritas calon hakim tahun ini adalah perempuan, menandai peningkatan representasi perempuan dalam sistem peradilan Indonesia.

Secara terperinci, 1.451 calon hakim yang dikukuhkan terdiri dari 921 orang calon hakim peradilan umum, 362 orang calon hakim peradilan agama, 143 orang calon hakim peradilan tata usaha negara, dan 25 orang calon hakim peradilan militer.

Sebanyak 40 perwakilan calon hakim menerima simbolis pengukuhan berupa keputusan presiden (Keppres), tabung kelulusan, dan pengalungan medali.

Dengan penambahan 1.451 hakim baru, jumlah total hakim di Indonesia kini meningkat dari 7.260 orang menjadi 8.711 orang. Namun, jumlah ini masih belum memenuhi kebutuhan ideal, mengingat beban perkara yang tinggi di sistem peradilan.

Sepanjang tahun 2024, tercatat ada 3.081.090 perkara yang ditangani oleh seluruh lembaga peradilan, menandai pentingnya peningkatan jumlah dan kapasitas hakim secara berkelanjutan.

Pengukuhan ini diharapkan menjadi awal dari reformasi peradilan yang lebih kuat, inklusif, dan efisien di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam menjawab tantangan tingginya beban perkara di seluruh lini pengadilan.