Lumajang, Beritasatu.com- Di tengah krisis pangan global yang tengah melanda berbagai belahan dunia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menegaskan Indonesia berada dalam posisi aman dan siap menghadapi tekanan pangan global.
Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja di kebun tebu produktivitas tinggi di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (10/6/2025).
“Alhamdulillah, stok pangan kita saat ini tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka, mencapai 4 juta ton. Ini buah dari fokus kerja kita,” ucap Mentan Amran, di Lumajang, Selasa (10/6/2025).
Ia menyebut, sejak awal masa jabatannya, dirinya langsung fokus pada pemulihan dan penguatan ketahanan pangan nasional, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran global terkait ketersediaan pangan akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan gangguan distribusi global.
“Seluruh dunia mengalami krisis pangan, tetapi Indonesia tidak. Kita bersyukur, tapi tidak boleh lengah. Kita harus mulai membenahi sektor perkebunan juga,” tambahnya.
Salah satu sektor yang kini menjadi perhatian khusus pemerintah adalah tebu. Indonesia, ditekankan Amran, masih bergantung pada impor gula, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri.
Oleh karena itu, pemerintah saat ini tengah menargetkan swasembada gula dalam lima tahun ke depan, sekaligus sebagai bagian dari strategi jangka panjang menghadapi ketidakpastian pasokan pangan global.
Amran menyampaikan enam pilar utama untuk memperkuat produksi dalam negeri, yakni penyediaan benih unggul, pengelolaan pertanian yang baik, kemudahan akses pupuk dan sarana produksi, sistem irigasi modern, pengolahan tanah yang efisien, serta jaminan harga jual yang menguntungkan bagi petani.
Ia juga menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap distribusi pupuk dan sarana produksi, agar tidak ada lagi praktik-praktik curang yang merugikan para petani.
“Dengan langkah strategis ini, optimis Indonesia tidak hanya mampu bertahan dari ancaman krisis pangan global, tapi juga tumbuh menjadi salah satu kekuatan baru dalam produksi pertanian berkelanjutan,” pungkas Mentan Amran.
