Trump Genjot Industri Drone AS, Lawan Dominasi China

Trump Genjot Industri Drone AS, Lawan Dominasi China

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif penting pada Jumat 6 Juni yang bertujuan mempercepat pertumbuhan industri drone dalam negeri sekaligus memperkuat posisi AS di pasar global yang kini didominasi China.

Perintah tersebut menginstruksikan Badan Penerbangan Federal (FAA) untuk segera merumuskan aturan baru yang memungkinkan pengoperasian drone di luar garis pandang (beyond visual line of sight/BVLOS), baik untuk misi komersial maupun keselamatan publik. Ini merupakan terobosan besar dalam pengembangan teknologi pesawat tanpa awak (drone) di AS.

“Langkah ini tidak hanya memperkuat industri drone dalam negeri, tetapi juga membuka jalan bagi ekspor yang lebih besar dan proteksi terhadap teknologi dari eksploitasi asing,” ujar Gedung Putih dalam pernyataannya.

Trump juga memerintahkan FAA untuk mulai menerapkan kecerdasan buatan (AI) guna mempercepat proses persetujuan izin drone, yang selama ini dinilai lamban dan menghambat inovasi.

Dalam pernyataan resminya, Gedung Putih menekankan bahwa keputusan ini diambil karena meningkatnya dominasi China dalam industri drone global. Negeri Tirai Bambu itu telah membangun jaringan produksi dan ekspor drone secara masif, sehingga menekan pangsa pasar produsen asal AS.

Trump menyatakan bahwa AS tidak akan tinggal diam melihat industri strategis ini dikuasai oleh negara asing, terutama oleh musuh geopolitik utama seperti China.

eVTOL dan Supersonik Juga Diatur

Tak hanya soal drone, perintah eksekutif ini juga mencakup percepatan adopsi kendaraan terbang vertikal berbasis listrik atau electric Vertical Takeoff and Landing (eVTOL). FAA diminta untuk memilih sedikitnya lima proyek percontohan guna mengembangkan penggunaan eVTOL untuk logistik, layanan medis darurat, dan sektor lainnya.

Selain itu, Trump mencabut larangan penerbangan supersonik di atas daratan yang telah berlaku selama beberapa dekade. Pejabat terkait kini diminta menetapkan standar kebisingan sementara, dengan harapan perusahaan-perusahaan AS kembali memimpin pengembangan pesawat supersonik.

Gedung Putih menyebut pencabutan aturan lama ini sebagai “akhir dari regulasi yang mengekang selama puluhan tahun,” dan mengarahkan Dewan Sains dan Teknologi Nasional untuk memperkuat riset dan pengembangan di bidang ini.

Dua perintah lainnya yang ditandatangani Trump secara tertutup berfokus pada penguatan keamanan siber nasional dan menjaga kedaulatan wilayah udara Amerika Serikat dari potensi ancaman, baik dari aktor negara maupun non-negara.

Dengan keempat perintah tersebut, Trump mengirimkan sinyal kuat bahwa pemerintahannya akan mendorong inovasi teknologi tinggi, sekaligus memperkuat posisi Amerika Serikat dalam persaingan global, terutama menghadapi kebangkitan teknologi dari China.