Kisah Meninggalnya Ustaz Yahya Waloni yang Simpan Cerita Hijrah Menyentuh

Kisah Meninggalnya Ustaz Yahya Waloni yang Simpan Cerita Hijrah Menyentuh

Jakarta, Beritasatu.com – Dibalik meninggalnya ustaz Yahya Waloni ternyata menyimpan banyak cerita. Salah satunya mengenai keputusannya hijrah untuk menjadi mualaf.

Sayangnya, ustaz Yahya Waloni tidak menceritakan secara detail mengenai kepastian tahun dirinya resmi memeluk agama Islam.

“Saya masuk Islam atau mualaf itu pada bulan Ramadan tepatnya di 17 Ramadan, dan 18 Ramadan saya bersyahadat atau diislamkan,” kata ustaz Yahya Waloni dikutip dari podcast Rhoma Irama, Sabtu (7/6/2025).

Yahya Waloni mengatakan, pada saat itu tidak ada satu orang pun yang mau untuk mengislamkan dirinya.

“15 Ramadan saya minta tolong kepada Haji Hamid Butu Doka, Departemen Agama Toli-Toli agar saya diislamkan tetapi dia lari,” tuturnya.

“Kemudian, saya datang ke pengurus seksi kepala KUA Toli-Toli juga takut,” lanjutnya.

Meski banyak yang menolak, tetapi keinginannya untuk memeluk agama Islam terus dikejarnya. Hingga, pada satu saat bertemu dengan KH Komarun Mustofa.

“Datanglah KH Komarun Mustofa output dari Tebu Ireng. Di situ Beliau bilang ke saya, bahwa sehari sebelumnya dia bermimpi ada orang bertubuh besar datang kepadanya, dan ternyata orang itu adalah saya sendiri,” ungkapnya.

Yahya Waloni mengatakan kepada KH Komarun Mustofa, keyakinannya untuk memeluk agama Islam datang dalam dirinya dan bukan tanpa adanya pemaksaan dari siapa pun.

“Saya itu menjadi seorang Islam dan pendakwah bukan menjadi cita-cita saya sejak kecil,” ungkapnya.

“Melalui KH Komarun Mustofa lah yang mengislamkan diri saya. Saya mualaf itu di Toli-Toli, tepatnya pada 18 Ramadan saya masuk Islam,” lanjutnya.

Setelah resmi berpindah keyakinan, kemudian Yahya Waloni mengajak istri dan anak-anaknya.

“Setelah memeluk agama Islam, saya mengajak anak dan istri saya. Di situ saya bilang ‘kalau kamu enggak mau ikut, maka kita harus berpisah’. Akhirnya semua ikut keyakinan saya,” tutup ustaz Yahya Waloni semasa hidupnya.