Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPD RI, Yorrys Raweyai mengatakan, situasi konflik di wilayah Papua Tengah belakangan ini, dipandang berdampak pada situasi sosial di sana.
Hal ini disampaikannya saat melakukan reses. Adapun dia juga turut mengundang Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tengah (DPRPT) dan Majelis Rakyat Papua (MRP), Kapolda Papua Tengah, Kepala BIN serta Danrem 173.
“Konflik bersenjata di Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Intan Jaya, Paniyai, dan Dogiyai, menyebabkan masyarakat berada dalam ketakutan. Fasilitas-fasilitas publik, seperti sekolah dan rumah sakit pun cenderung lumpuh,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (6/5/2025).
Anggota DPD RI Dapil Papua Tengah tersebut mengatakan, akibat konflik, masyarakat hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran.
Mereka tidak hanya takut akan kehilangan nyawa, tapi juga masa depan yang tidak menentu akibat anak-anak yang sulit memperoleh pendidikan dan pembelajaran di tengah bising suara senjata tajam yang bersahutan.
Yorrys juga menyampaikan hasil pertemuan dengan beberapa unsur pemerintah daerah Papua Tengah yang secara umum menegaskan bahwa konflik saat ini adalah akumulasi dari berbagai persoalan yang sudah berlangsung sekian lama.
“Secara umum, banyak persoalan yang masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi Papua pasca pemekaran. Pemerataan kesejahteraan, pemenuhan rasa keadilan bagi masyarakat Papua yang selama ini tidak merasakan kesamaan hidup di wilayah NKRI, adalah persoalan akut yang memerlukan solusi cepat,” tegas dia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5243593/original/072991100_1749109422-11c2eb1b-9a59-4b6f-b011-07bc0ade5315.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)