Bolehkah Puasa Arafah Tanpa Tarwiyah? Ini Penjelasan Hadisnya

Bolehkah Puasa Arafah Tanpa Tarwiyah? Ini Penjelasan Hadisnya

Jakarta, Beritasatu.com – Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk berpuasa pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Di antara puasa sunah yang populer adalah puasa tarwiyah pada 8 Zulhijah dan puasa arafah pada 9 Zulhijah.

Lantas, apakah boleh hanya menjalankan puasa arafah tanpa puasa tarwiyah? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini hukum, keutamaan, dan penjelasan ulama mengenai puasa arafah tanpa tarwiyah.

Hukum Puasa Arafah Tanpa Tarwiyah

Secara umum, puasa arafah dan tarwiyah adalah ibadah sunah, bukan wajib. Oleh karena itu, tidak ada keharusan untuk mengerjakan keduanya secara berurutan atau bersamaan. Seseorang tetap diperbolehkan menjalankan puasa arafah meskipun tidak berpuasa tarwiyah sehari sebelumnya.

Banyak muslim yang tidak bisa mengerjakan seluruh puasa di 10 hari pertama Zulhijah, tetapi masih ingin mengerjakan puasa arafah karena keutamaannya yang sangat besar. Hal ini sepenuhnya dibolehkan dalam syariat.

Dalil tentang Keutamaan Puasa Arafah

Rasulullah SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

Ṣiyāmu yaumi ‘Arafah aḥtasibu ‘alallāhi an yukaffira as-sanata allatī qablahu was-sanata allatī ba‘dahu.

Artinya: “Puasa arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang” (HR Muslim).

Keutamaan ini menunjukkan bahwa puasa arafah sangat dianjurkan, terutama bagi muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.

Bagaimana dengan Puasa Tarwiyah?

Puasa Tarwiyah juga termasuk puasa sunah yang dikerjakan pada 8 Zulhijah. Meskipun hadis-hadis yang menyebutkan keutamaannya tergolong lemah (daif), para ulama tetap menganjurkan pelaksanaannya sebagai bagian dari semangat beribadah di 10 hari pertama Zulhijah.

Jadi, jika Anda tidak sempat berpuasa pada hari tarwiyah, tidak menghalangi Anda untuk tetap mengerjakan puasa arafah.

Tidak Wajib Berurutan

Dalam Islam, tidak ada dalil yang mewajibkan urutan atau keterkaitan antara puasa tarwiyah dan puasa arafah. Maka, hukum puasa arafah tanpa tarwiyah adalah sah dan diperbolehkan.

Salah satu istri Nabi Muhammad SAW mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ، وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَثَلاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ

Artinya: “Rasulullah SAW biasa melaksanakan puasa pada sembilan hari pertama Zulhijah, hari asyura, dan tiga hari setiap bulan” (HR Abu Dawud).

Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi biasa berpuasa di sembilan hari pertama Zulhijah, termasuk hari Arafah.

Waktu dan Niat Puasa Sunah

Jika seseorang lupa berniat puasa Arafah atau Tarwiyah pada malam harinya, ia tetap boleh berniat di pagi hari selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, atau hubungan suami istri.

Hadis Niat Puasa Sunah Dilakukan Siang Hari

Dari Aisyah Ra, ia berkata:

دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ: هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ؟ فَقُلْنَا: لاَ. فَقَالَ: فَإِنِّي إِذًا صَائِمٌ.

Artiny: “Suatu hari Nabi SAW masuk ke rumahku dan bertanya: ‘Apakah kamu punya makanan?’ Kami menjawab: ‘Tidak.’ Beliau lalu berkata: ‘Kalau begitu saya akan berpuasa” (HR Muslim).

Hadis ini menjadi dalil bahwa puasa sunah boleh diniatkan pada siang hari.

Jadwal Puasa Arafah dan Tarwiyah 2025

Berdasarkan sidang isbat Kementerian Agama Republik Indonesia, 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu (28/5/2025), maka jadwal puasanya:

Puasa Tarwiyah: Rabu (4/6/2025)Puasa Arafah: Kamis (5/6/2025)Mana yang Lebih Utama?

Puasa tarwiyah dan arafah sama-sama termasuk ibadah sunah. Namun, dari segi keutamaan, puasa arafah memiliki dasar hadis yang lebih kuat dan manfaat yang lebih besar, yaitu penghapusan dosa dua tahun.

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ

Artinya: “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah” (HR Muslim).

Maka dari itu, walau tidak sempat berpuasa tarwiyah, tetap dianjurkan untuk tidak melewatkan puasa arafah.

Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah

Berikut bacaan niat puasa:

1. Niat puasa tarwiyah (8 Zulhijah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunatan lillāhi Ta’ala.

Artinya: “Saya berniat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”

2. Niat puasa arafah (9 Zulhijah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ‘arafata sunatan lillāhi Ta’ala.

Artinya: “Saya berniat puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala.”

Jika niat dilakukan pada siang hari:

Niat siang hari puasa tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Niat siang hari puasa arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Hukum puasa arafah tanpa tarwiyah adalah diperbolehkan dan sah. Tidak ada kewajiban untuk mengerjakan puasa tarwiyah terlebih dahulu. Yang terpenting adalah semangat menjalankan ibadah puasa arafah dengan niat yang tulus karena Allah.