Ia bahkan menyinggung minimnya dukungan anggaran bagi kepala daerah, dengan menyebut bahwa gajinya sebagai bupati hanya Rp 5,7 juta. Menurutnya, kondisi ini berisiko melemahkan efektivitas pemerintahan sekaligus membuka celah bagi praktik korupsi.
Tak hanya soal anggaran, pendidikan dasar gratis menjadi salah satu program yang diperjuangkan Apkasi di bawah kepemimpinan Bursah. Ia berkomitmen mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar bisa berjalan lebih efektif di tingkat kabupaten.
“Program MBG mestinya sudah berjalan lebih cepat, tapi koordinasi dengan pemerintah kabupaten masih minim. Kami siap menghibahkan lahan untuk fasilitas penunjang,” ujarnya.
Formasi Baru Apkasi
Sebagai tuan rumah Munas VI, Joune Ganda yang ditetapkan sebagai Sekjen Apkasi mengungkapkan apresiasinya atas jalannya proses pemilihan.
“Terima kasih atas kepercayaan kepada Minahasa Utara. Munas berlangsung dengan baik,” kata Joune.
Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk, yang turut hadir dalam Munas, berharap kepemimpinan baru di Apkasi bisa memperkuat koordinasi antara daerah dan pusat.
“Apkasi adalah penyambung suara daerah kepada pemerintah pusat. Semoga kepemimpinan baru bisa memperkuat soliditas antar kepala daerah,” ujarnya sebelum menutup acara secara resmi.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5237872/original/074618400_1748657842-WhatsApp_Image_2025-05-31_at_08.56.01.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)