Misran tampaknya memang tak pernah main-main soal tata kelola. Tiap hari, sapi-sapi itu diberi campuran polar, dedak, ampas tahu, dan konsentrat. Dua kali sehari. Ongkos pakan tinggi, tapi Misran tak mau pelit pada makhluk yang akan dikurbankan.
Kesehatan sapi, baginya, harus dijaga secara ketat. Setiap sapi yang baru tiba, akan diperiksa Mantri Hewan. Ia turut membawa dokumen lengkap dari daerah asal.
“Diperiksa ini kurang apa, kurang apa, selalu kita penuhi apa yang disarankan Pak Mantri. Makanya sapi kita, Alhamdulillah, sehat-sehat,” ucap dia.
Belum lama ini, Dinas Kesehatan dan Wali Kota Jakarta Selatan datang langsung meninjau. “Alhamdulillah, memenuhi syarat. Dan kemarin kita mendapatkan surat Dinas Kesehatan, sapi sudah dalam keadaan sehat,” ujar dia.
Pelanggan Misran datang dari berbagai latar belakang. Ada yang mewakili rumah sakit seperti RS Cilandak dan RS Siloam, ada pengurus masjid, tokoh masyarakat, hingga pejabat. Ia tak perlu berteriak di pinggir jalan atau siaran langsung di TikTok. Sebagian besar pembeli masih datang langsung ke kandang, menyeruput kopi, dan merokok santai sambil memilih sapi.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236682/original/084565600_1748512876-IMG_1412.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)