Hakim Persidangan Kasus Mendiang Maradona Mengundurkan Diri setelah Kontroversi Film Dokumenter

Hakim Persidangan Kasus Mendiang Maradona Mengundurkan Diri setelah Kontroversi Film Dokumenter

JAKARTA – Salah satu dari tiga hakim yang mengawasi persidangan tujuh profesional kesehatan yang dituduh lalai dalam kematian Diego Maradona mengundurkan diri dari persidangan pada Selasa, 27 Mei 2025, waktu Buenos Aires, Argentina, di tengah kontroversi atas partisipasinya dalam pembuatan film dokumenter tentang kasus tersebut.

Julieta Makintach mengundurkan diri dari kasus tersebut setelah jaksa menunjukkan rekaman film dokumenter yang mencakup momen-momen pertama setelah kematian bintang sepak bola itu pada 2020 hingga dimulainya persidangan lebih dari dua bulan lalu, di mana hakim tersebut muncul sebagai salah satu tokoh utamanya.

Setelah pengunduran diri Makintach, dua hakim lainnya harus memutuskan bagaimana kasus tersebut akan dilanjutkan.

Persidangan ditangguhkan selama seminggu setelah jaksa Patricio Ferrari meminta pengadilan San Isidro untuk meninjau peran Makintach yang diduga mengizinkan pembuatan film dokumenter tersebut selama persidangan.

Leopoldo Luque, dokter utama Maradona saat sang bintang itu meninggal dan salah satu terdakwa utama, telah meminta agar Makintach dikeluarkan dari persidangan.

Pengacara Luque, Julio Rivas, mengatakan bahwa dia telah dihubungi oleh BBC untuk meminta wawancara karena mereka sedang membuat film dokumenter tentang persidangan tersebut.

Sementara itu, Maradona, yang membawa Argentina meraih gelar Piala Dunia pada 1986, meninggal pada tanggal 25 November 2020 saat menjalani perawatan di rumah sakit di pinggiran Buenos Aires, beberapa hari setelah menjalani operasi hematoma yang terbentuk di antara tengkorak dan otaknya. Kala itu, dia berusia 60 tahun.

Tujuh profesional perawatan kesehatan diadili karena diduga gagal memberikan perawatan yang memadai dan dapat menghadapi hukuman maksimal 25 tahun penjara.