JABAR EKSPRES – Hari ini, Rabu 28 Mei 2025 sudah banyak umat muslim yang menjalankan ibadah puasa sunnah Dzulhijah. Meski hanya puasa sunah namun banyak sekali keutamaannya.
Dalam salah satu hadits juga disebutkan bahwa puasa 9 hari diawal bulan Dzulhijah ini menjadi salah satu ibadah yang sangat disukai Allah.
Menurut penjelasan buku Waktu-Waktu Penuh Berkah, Khazanah Islam Klasik oleh Imam Baihaqi, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai oleh Allah melebihi hari-hari ini, yaitu sepuluh hari Dzulhijjah.”
Baca juga : Kapan Mulai Puasa Dzulhijah 2025? Cek Jadwal Lengkapnya
Wajar saja jika keutamaan yang diberikan juga tidak main-main, karenanya sangat sayang jika sampai terlewatkan apalagi tidak dilakukan.
Namun ada pilihan lain jika tidak sanggup menjalankan puasa selama 9 hari penuh, yakni puasa 3 hari menjelang Idul Adha atau hanya menjalankan dua puasa sunah lain, yakni puasa Tarwiyah yang dilakukan 2 hari menjelang Idul Adha dan puasa arafah dilaksanakan sehari menjelang hari raya Qurban.
Keutamaan Puasa Dzulhijah, Tarwiyah dan Arafah
1. Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Berdasarkan buku Riyadhus Shalihin susunan Imam An-Nawawi, Rasulullah SAW menegaskan keutamaan amal saleh, termasuk puasa, yang dilakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah:
Dari Ibnu Abbas, dia menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak ada amal saleh yang lebih dicintai Allah dibanding amal yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk jihad di jalan Allah?”
Beliau menjawab:
“Termasuk jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali membawa apa pun.” (HR. Al-Bukhari, no. 1253)
2. Keutamaan Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah yang jatuh pada tanggal 8 Zulhijjah termasuk puasa sunnah yang sangat dianjurkan dan menjadi kebiasaan Rasulullah SAW. Dalam buku Seri Fiqih Kehidupan karya Ahmad Sarwat, disebutkan bahwa dari Hafshah RA berkata:
“Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW: Puasa hari Asyura, Puasa 1-8 Zulhijjah, 3 hari tiap bulan dan dua rakaat sebelum fajar.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Nasai).
